Kamis, 12 Januari 2012

manfaat mengkonsumsi sayur

Di sekitar kita banyak orangtua yang mengeluhkan anak-anak mereka yang tidak suka makan sayuran. Pada kenyataannya memang hanya sedikit sekali ditemukan anak-anak yang suka makan sayuran. Bisa dibilang hanya 1-2 orang anak saja yang suka sayuran.

Padahal Sayuran banyak sekali manfaatnya bagi pertumbuhan si kecil. Oleh karena itu penting sekali untuk membuat anak mau makan sayuran. Berikut beberapa manfaat sayuran tubuh:

1. Mengandung Pro-vitamin A

Sayuran yang berwarna mempunyai lebih banyak manfaatnya daripada sayuran yang tidak berwarna karena sayuran berwarna memiliki beta karoten yang berfungsi mengubah Pro-vitamin A yang terkandung dalam sayuran menjadi vitamin A.

Pro-vitamin A dalam sayuran berguna untuk pertumbuhan tulang, mata, rambut dan kulit si kecil. Selain itu bermanfaat juga untuk mengganti sel-sel tubuh, mengganti selaput lendir mata, dan meningkatkan kekebalan tubuh terhadap infeksi.

2. Mengandung vitamin B kompleks

Karena sayuran mengandung vitamin B kompleks maka sayuran bisa membantu proses metabolisme pembentukan sel darah merah dan meningkatkan selera makan si kecil, menjaga sistem syaraf, membantu perubahan karbohidrat menjadi energi dan membantu sel tubuh menggunakan oksigen

3. Mengandung Vitamin C

Vitamin C yang terkandung dalam sayuran penting untuk memelihara kesehatan gigi, gusi, kulit, otot dan tulang. Vitamin C juga bisa mempercepat penyembuhan luka, menambah daya serap tubuh atas zat besi dan dapat mencegah flu.

4. Mengandung Vitamin E

Vitamin E dalam sayuran hijau penting untuk proses metabolisme dan menjaga kesehatan kulit dan otot.

5. Mengandung Mineral yang dibutuhkan tubuh.

Beberapa mineral yang dibutuhkan tubuh seperti kalsium dan zat besi. Kalsium penting untuk pertumbuhan tulang dan gigi, untuk menjaga keseimbangan cairan tubuh dan berguna untuk perkembangan sel syaraf dan otak.

Sementara zat besi dalam sayur bisa mengangkut oksigen dari paru-paru keseluruh sel-sel tubuh, serta mencegah anemia.

manfaat di balik segarnya buah kelapa

Siapa sih yang tidak suka segarnya air kelapa, ternyata selain nikmat air kelapa ini mempunyai banyak khasiat.
Air kelapa kerap diasumsikan sebagai limbah atau paling banter sebagai air segar pengusir dahaga. Padahal ia memiliki khasiat dan nilai gizi yang dahsyat. Banyak sekali manfaat air kelapa bila diolah dan dikemas dengan baik.

Secara khusus, air kelapa kaya akan potasium (kalium). Selain mineral, air kelapa juga mengandung gula (bervariasi antara 1,7 sampai 2,6 persen) dan protein (0,07-0,55 persen). Karena komposisi gizi yang demikian itu, air kelapa berpotensi dijadikan bahan baku produk pangan.

Nah, berikut beberapa khasiat yang tersembunyi di balik segarnya air kelapa:

1. Air kelapa ternyata lebih bernutrisi dibanding susu penuh (whole milk) karena tidak mengandung kolesterol dan rendah lemak

2. Air kelapa dapat memperbaiki sirkulasi darah dan dikenal mampu membersihkan saluran pencernaan

3. Air kelapa tidak hanya akan membuat sistem kekebalan tubuh Anda lebih baik, tetapi juga membantu tubuh melawan beberapa jenis virus penyebab penyakit

4. Jika Anda mengidap penyakit batu ginjal, biasakanlah meminum air kelapa secara rutin. Kebiasaan meminum air kelapa akan mambantu memecah batu ginjal dan memudahkan mereka keluar dari tubuh

5. Air kelapa juga dikenal sejak dahulu dapat menyembuhkan gangguan saluran kencing. Segelas air kelapa akan meredakan rasa sakit akibat susah kencing

6. Jika Anda masih merasa pusing karena mabuk, tak ada yang bisa memulihkannya dengan cepat selain mengonsumsi air kelapa

7. Air kelapa yang rasanya lembut sangat kaya akan elektrolit dan potassium . Potassium dapat membantu tubuh mengatur tekanan darah dan fungsi organ jantung

8. Air kelapa dapat mempercepat naiknya trombosit bagi penderita DBD dan menurunkan demam (trombosit turun karena dipakai untuk mencegah pendarahan,karena demam tinggi mengakibatkan pengentalan darah,dan pori-pori pembuluh darah membesar)

9. Air kelapa berkhasiat sebagai diuretik, yaitu untuk memperlancar pengeluaran air seni. Air kelapa muda dicampur dengan sedikit sari jeruk sitrun bermanfaat untuk mengatasi dehidrasi, juga untuk memerangi gangguan cacing dalam perut anak-anak kecil.

10. Jika air kelapa muda yang dicampur dengan susu amat baik untuk makanan anak. Campuran air kelapa muda tersebut mempunyai khasiat untuk mencegah penggumpalan susu dalam perut, muntah, sembelit, dan sakit pencernaan

11. Air kelapa juga mempunyai bermacam-macam khasiat sebagai obat. Di antaranya, minum air kelapa muda juga dapat membantu mengatasi pengaruh racun obat sulfa dan antibiotika lain, sehingga menjadikan obat-obat itu lebih cepat diserap darah.

Buah yang berkhasiat

Sehat merupakan keinginan setiap manusia di dunia ini. Karena dengan tubuh yang sehat, kita dapat melakukan segala aktivitas apapun, mulai dari yang berguna sampai yang kurang berguna. Dengan tubuh yang sehat, akan tercipta jiwa yang kuat. Untuk itu tengok yuk,,beberapa tips agar badan, fikiran dan hati kita senantiasa sehat.
dibawah ini terdapat beberapa buah yang sangat bermanfaat untuk tubuh kita, simak ya..

1. BUAH TOMAT
* tomat mengandung vitamin A, B1 dan C.
* tomat dapat membantu membersihkan hati dan darah kita.
serta dapat mencegah beragam penyakit dan gangguan kesehatan lain seperti :
- gusi berdarah.
- rabun senja / kotok ayam.
- penggumpalan darah.
- usus buntu.
- kanker prostat dan kanker payudara.
2. BUAH PEPAYA
* pepaya mengandung vitamin C dan provitamin A.
* pepaya dapat membantu memecah serat makanan dalam sistem pencernaan, melancarkan saluran pencernaan makanan.
dan dapat menanggulangi atau mengobati beragam penyakit dan gangguan kesehatan lain seperti :
- menyembuhkan luka.
- menghilangkan infeks

Senin, 09 Januari 2012

Muhasabah

Jika kita mencintai seseorang, kita akan senantiasa mendo'akannya walaupun dia tidak berada disisi kita.

Tuhan memberikan kita dua kaki untuk berjalan, dua tangan untuk memegang, dua telinga untuk mendengar dan dua mata untuk melihat. Tetapi mengapa Tuhan hanya menganugerahkan sekeping hati pada kita ? Karena Tuhan telah memberikan sekeping lagi hati pada seseorang untuk kita mencarinya. Itulah Cinta ...

Jangan sesekali mengucapkan selamat tinggal jika kamu masih mau mencoba. Jangan sesekali menyerah jika kamu masih merasa sanggup. Jangan sesekali mengatakan kamu tidak mencintainya lagi, jika kamu masih tidak dapat melupakannya.

Cinta datang kepada orang yang masih mempunyai harapan, walaupun mereka telah dikecewakan. Kepada mereka yang masih percaya, walaupun mereka telah dikhianati. Kepada mereka yang masih ingin mencintai, walaupun mereka telah disakiti sebelumnya dan Kepada mereka yang mempunyai keberanian dan keyakinan untuk membangunkan kembali kepercayaan.

Jangan simpan kata-kata cinta pada orang yang tersayang sehingga dia meninggal dunia lantaran akhirnya kamu terpaksa catatkan kata-kata cinta itu pada pusaranya. Sebaliknya ucapkan kata-kata cinta yang tersimpan dibenakmu itu sekarang selagi ada hayatnya.

Mungkin Tuhan menginginkan kita bertemu dan bercinta dengan orang yang salah sebelum bertemu dengan orang yang tepat, kita harus mengerti bagaimana berterimakasih atas karunia tersebut.

Cinta dapat mengubah pahit menjadi manis, debu beralih emas, keruh menjadi bening, sakit menjadi sembuh,
penjara menjadi telaga, derita menjadi nikmat dan kemarahan menjadi rahmat.

Sungguh menyakitkan mencintai seseorang yang tidak mencintaimu, tetapi lebih menyakitkan adalah
mencintai seseorang dan kamu tidak pernah memiliki keberanian untuk menyatakan cintamu kepadanya.

Seandainya kamu ingin mencintai atau memiliki hati seorang gadis, ibaratkanlah seperti menyunting sekuntum mawar merah. Kadangkala kamu mencium harum mawar tersebut, tetapi kadangkala kamu terasa bisa duri mawar itu menusuk jari.

Hal yang menyedihkan dalam hidup adalah ketika kamu bertemu seseorang yang sangat berarti bagimu, hanya untuk menemukan bahwa pada akhirnya menjadi tidak berarti dan kamu harus membiarkannya pergi.

Kadangkala kamu tidak menghargai orang yang mencintai kamu sepenuh hati, sehingga kamu kehilangannya.
Pada saat itu, tiada guna penyesalan karena perginya tanpa berkata lagi.

Cintailah seseorang itu atas dasar siapa dia sekarang dan bukan siapa dia sebelumnya.
Kisah silam tidak perlu diungkit lagi, kiranya kamu benar-benar mencintainya setulus hati.

Hati-hati dengan cinta, karena cinta juga dapat membuat orang sehat menjadi sakit, orang gemuk menjadi kurus, orang normal menjadi gila, orang kaya menjadi miskin, raja menjadi budak, jika cintanya itu disambut oleh para pecinta PALSU.

Kemungkinan apa yang kamu sayangi atau cintai tersimpan keburukan didalamnya dan kemungkinan
apa yang kamu benci tersimpan kebaikan didalamnya.

Cinta kepada harta artinya bakhil, cinta kepada perempuan artinya alam, cinta kepada diri artinya bijaksana,
cinta kepada mati artinya hidup dan cinta kepada Tuhan artinya Takwa.

Lemparkan seorang yang bahagia dalam bercinta kedalam laut, pasti ia akan membawa seekor ikan.
Lemparkan pula seorang yang gagal dalam bercinta ke dalam gudang roti, pasti ia akan mati kelaparan.

Seandainya kamu dapat berbicara dalam semua bahasa manusia dan alam, tetapi tidak mempunyai
perasaan cinta dan kasih, dirimu tak ubah seperti gong yang bergaung atau sekedar canang yang gemericing.

Cinta adalah keabadian ... dan kenangan adalah hal terindah yang pernah dimiliki.

Siapapun pandai menghayati cinta, tapi tak seorangpun pandai menilai cinta karena cinta bukanlah suatu
objek yang bisa dilihat oleh kasat mata, sebaliknya cinta hanya dapat dirasakan melalui hati dan perasaan.

Cinta mampu melunakkan besi, menghancurkan batu, membangkitkan yang mati dan
meniupkan kehidupan padanya serta membuat budak menjadi pemimpin. Inilah dahsyatnya cinta.

Cinta sebenarnya adalah membiarkan orang yang kamu cintai menjadi dirinya sendiri dan tidak merubahnya menjadi
gambaran yang kamu inginkan. Jika tidak, kamu hanya mencintai pantulan diri sendiri yang kamu temukan didalam dirinya.

Kamu tidak akan pernah tahu bila kamu akan jatuh cinta. Namun apabila sampai saatnya itu,
raihlah dengan kedua tanganmu dan jangan biarkan dia pergi dengan sejuta rasa tanda tanya dihatinya.

Cinta bukanlah kata murah dan lumrah dituturkan dari mulut kemulut tetapi cinta adalah
anugerah Tuhan yang indah dan suci jika manusia dapat menilai kesuciannya.

Kata-kata Mutiara

Cinta yang tak pernah habis untuk dibicarakan, entah berapa ribu bahkan jutaan kata-kata mutiara tentang cinta untuk diucapkan, direnungkan, dikhayalkan, namun belum tentu bisa direalisasikan. Entahlah, cinta memang aneh dan bisa diungkapkan dengan kata-kata mutiara cinta sesuai dengan situasi dan kondisi. Kumpulan kata-kata mutiara cinta dibawah ini mungkin bisa memberi inspirasi bagi anda untuk mengungkapkan betapa dalam cinta anda pada si dia.

Cinta sebenarnya tidak buta. Cinta adalah sesuatu yang murni, luhur dan diperlukan.
Yang buta adalah bila cinta itu menguasai dirimu tanpa suatu pertimbangan.

Bukan laut namanya jika airnya tidak berombak, bukan cinta namanya jika perasaan tidak pernah terluka,
bukan kekasih namanya jika hatinya tidak pernah merasa rindu dan cemburu.

Cinta bukanlah dari kata-kata tetapi dari segumpal keinginan diberi pada hati yang memerlukan.
Tangisan juga bukanlah pengobat cinta karena ia tidak mengerti perjalanan hati nurani.

Kejarlah cita-cita sebelum cinta, apabila tercapainya cita-cita maka dengan sendirinya cinta itu akan hadir.

Cinta seringkali akan lari bila kita mencari, tetapi cinta jua seringkali dibiarkan pergi bila ia menghampiri.

Cinta pertama adalah kenangan, Cinta kedua adalah pelajaran, dan cinta yang seterusnya adalah satu keperluan
karena hidup tanpa cinta bagaikan masakan tanpa garam. Karena itu jagalah cinta yang dianugerahkan itu
sebaik-baiknya agar ia terus mekar dan wangi sepanjang musim.

Kecewa bercinta bukan berarti dunia sudah berakhir. Masa depan yang cerah berdasarkan pada masa lalu
yang telah dilupakan. Kamu tidak dapat melangkah dengan baik dalam kehidupan kamu
sampai kamu melupakan kegagalan kamu dan rasa kekecewaan itu.

Hanya diperlukan waktu semenit untuk menafsir seseorang, sejam untuk menyukai seseorang dan
sehari untuk mencintai seseorang, tetapi diperlukan waktu seumur hidup untuk melupakan seseorang.

Hidup tanpa cinta sepeeti makanan tanpa garam. Oleh karena itu, kejarlah cinta seperti kau mengejar waktu dan apabila kau sudah mendapat cinta itu, jagalah ia seperti kau menjaga dirimu. Sesungguhnya cinta itu karunia Tuhan Yang Maha Esa.

Dalam sebuah percintaan, janganlah kamu sesali perpisahan tetapi sesalilah pertemuan.
Karena tanpa pertemua tidak akan ada perpisahan. Menikahlah dengan orang yang lebih mencintai diri kita
daripada kita mencintai diri orang itu. Itu lebih baik daripada menikahi orang yang kita cintai tetapi tidak menyintai
diri kita karena adalah lebih mudah mengubah pendirian diri sendiri daripada mengubah pendirian orang lain.

Cinta yang suci dapat dilihat dari pengorbanan seseorang, bukanlah dari pemberian semata.

Ibaratkalah kehilangan cinta itu seumpama hilangnya cincin permata di lautan luas yang tiada bertepi dan harus dilupakan.

Cinta tidak selalu bersama jodoh, tapi jodoh selalu bersama cinta.

Kata pujangga ; Cinta letaknya di hati, meskipun tersembunyi, namun getarannya jelas sekali. Ia mampu mempengaruhi fikiran sekaligus mengendalikan tindakan kita sehingga kadangkala kita melakukan hal terbodoh tanpa kita sadari.

Cinta dimulai dengan senyuman, tuumbuh dengan dekapan dan seringkali berakhir dengan air mata.

Hikmah Dibalik Pelangi

SAHABAT….
Kita sering melihat pelangi yang berwarna-warni. Kita juga sering melihat aneka warna daun dan bunga. Pernahkah sahabat berfikri, kalau saja daun dan bunga memiliki warna yang sama? Pernahkah pula berfikir kalau saja pelangi hanya satu warna? Tentunya tidak akan seindah jika tidak warna warni bukan?
Apa yang sahabat rasakan saat melihat warna-warni dalam pelangi, daun dan bunga itu?
Jika sahabat mencermati dengan seksama, menikmati dan merasakannya, tentu sahabat akan merasakan keindahan. Keindahan tidak hanya bisa dilihat, tetapi keindahan itu juga dirasakan hingga merasuk ke dalam hati.
Kaitannya dengan judul makna dibalik perbedaan apa?
Perbedaan warna pada pelangi, daun, dan bunga, adalah sedikit dari ketentuan Allah, Sang Pencipta alam ini. Dan karena perbedaan itu jadilah keindahan.
Indonesia, negara dengan beragam suku, kelompok, budaya, partai dan adat. Itu adalah cara Allah agar Indonesia menjadi indah.
Tiap suku, kelompok, adat memiliki karakteristik yang tidak harus dibaurkan atau diseragamkan menjadi satu demi persatuan. Justru perbedaan suku dan budaya itulah keindahan.
Berbangsa-bangsa, bersuku-suku dan berkelompok tujuannya adalah untuk saling mengenal dalam kelompok kecil itu.
Perbedaan ini tidak membuat kita berpecah dengan kelompok lain, bukan untuk membanggakan kelompoknya atau merendahkan lainnya.
Keberagaman ini adalah untuk mengikuti ketentuan Allah (sunnatullah) yang telah ditetapkan. Keberagaman ini adalah seindah pelangi. Semua menyatu seperti seberkas cahaya matahari yang cemerlang. Satu tekad, satu tujuan yang menghasilkan pembiasan dan keanekaragaman pelangi.
Persatuan adalah perwujudan keharmonisan tiap-tiap komponen yang menerima perbedaan sebagai suatu kekayaan yang memperindah kehidupan. Penyeragaman sering menghasilkan persatuan yang semu. Ibarat pelangi, perbedaan warna muncul hanya untuk menunjukkan keindahan, bukan untuk bercerai berai.
Mari kita perkuat persatuan dalam keberagaman Indonesia.

PENTINGKAH PENDIDIKAN ANAK USIA DINI

Meskipun pemerintah mencanangkan wajib belajar 9 tahun yang baru dimulai pada usia SD (6 tahun), sebenarnya masa-masa sebelum itu (usia baru lahir hingga 6 tahun) merupakan masa emas dalam pertumbuhan anak. Perkembangan otak mereka bahkan dikatakan dapat mencapai 80% pada masa ini. Karena itu, pentingnya pendidikan anak usia dini perlu Bunda sadari agar Bunda dapat memanfaatkan masa emas dalam pertumbuhan si kecil.
Pendidikan anak usia dini terutama menekankan pada kemampuan anak untuk membangun hubungan emosional yang terdiri atas tiga pilar utama. Hubungan dengan sesama (interpersonal), hubungan dengan diri sendiri (intrapersonal), serta hubungan dengan Tuhan (transendental). Segitiga tersebut akan membentuk karakter anak yang tercermin dari cara ia berperilaku dan berpikir hingga dewasa kelak.
Selain itu, pendidikan anak usia dini juga meliputi tahap perkembangan fisik, yaitu pelatihan koordinasi motorik kasar maupun halus; serta pengasahan kecerdasan, seperti daya pikir dan kreativitas. Dengan pendidikan usia dini, anak-anak juga akan belajar mengembangkan kemampuan berbahasa dan berkomunikasi.
Begitu pentingnya pendidikan anak usia dini, kini semakin banyak negara di berbagai belahan dunia yang menerapkannya demi melahirkan sumber daya manusia yang berkualitas. Namun, bukan berarti Bunda harus mendaftarkan si kecil di sekolah yang mahal. Pendidikan dini juga bisa Bunda terapkan di rumah, asalkan Bunda memiliki waktu yang cukup dan giat mencari berbagai alternatif cara untuk menerapkan pendidikan dini bagi sang buah hati.
Langkah terpenting dalam membimbing si kecil adalah dengan mengenali potensinya terlebih dulu. Sebagaimana yang dikemukakan oleh Howard Gardner, setiap anak memiliki banyak bentuk kecerdasan dengan porsi yang berbeda-beda. Kecerdasan ini terdiri atas delapan jenis utama, yaitu musik, kinestetik, matematik, linguistik, spasial, natural, interpersonal, dan intrapersonal. Setelah Bunda mengenali bidang mana yang sekiranya paling dikuasai anak, Bunda pun akan bisa membantu mengoptimalkannya.

Kenali Potensinya

Tips Kenali Dan Gali Potensi Anak
Melanjutkan postingan kemarin yaitu mengenai Tips Komunikasi Efektif Untuk Anak maka pagi ini Kompilasi Pena akan kembali memposting tentang tips anak-anak kembali yaitu Tips Kenali Dan Gali Potensi Anak.Selamat menyimak sobat dan langsung saja cek it dot...

Sebenarnya anak itu unik, setiap anak punya karakter yang berbeda. Namun Ibu atau orangtua akan terasa terbantu bila sedari dini menggali potensi anak-anaknya. Anak pun begitu ingin mengisi hari-harinya dengan suatu kegiatan yang berarti baginya. Semoga tercipta generasi kita yang punya potensi diri, aamiin.


Berikut adalah tips kenali dan gali potensi nak :
1. Amati Bakat Keluarga Besar. --- Amati pola bakat yang ada di masing-masing keluarga besar, baik ayah maupun ibu.Bakat bagaikan 'berlian' yang terpendam.Karena itu, orang tua perlu jernih melihat dan mengobservasi diri apa potensi/bakat masing-masing.Selain itu, lihat dan telusuri pula generasi sebelumnya, apa potensi dan bakat mereka, lalu rumuskan menjadi suatu rumpun bakat yang menjadi cikal bakal bakat si buah hati.Misal : ayah dan bundanya mempunyai potensi dan bakat di bidang musik.Kecenderungan ini akan diturunkan pada anak, soal adanya perbedaan aliran atau jenis musik itu hanya perkara selera saja.

2. Beri Atensi. --- Atensi orang tua bisa berupa memberikan sarana, prasarana, meluangkan waktu mendampingi anak latihan, mengikutkan anak berbagai lomba, dan sebagainya.Buatlah atmosfer yang emndukung anak untuk mewujudkan bakatnya

3. Bukan Trial and Error. --- Proses menemukan bakat pada anak tak perlu dengan cara disibukkan masuk banyak les atau pun kursus yang bersifat trial adn error, apalagi bila itu bukan menjadi minat anak anak dan dengan cara memaksa.Tak jarang anak sekadar ikut-ikutan teman, anak tetangga atau lainnya.Ini tentu akan membuang waktu, energi dan dana.Jadi penggalian potensi harus sejalan dengan minat anak.Jika anak enjoy, bakat dan potensi kecerdasannya pun akan muncul.

4. Komitmen dan Konsisten. --- Tentunya untuk mencuatkan bakat, perlu komitmen dan kesungguhan dalam menjalaninya.Pasalnya, proses dari potensi dan minat mewujud jadi bakat itu perlu waktu dan latihan.Jadi harus tekun, disiplin, ulet dan tak bosan, baik anak maupun orangtuanya.Lakukan latihan secara konsisten, karena untuk teraktualisasi menjadi bakat butuh stimulasi yang tetap dan terus-menerus, membentuk habituasi.Ibarat tanaman butuh diberi pupuk dan disiram serta dirawat dan diperhatikan.

Sekali lagi bahwa pengembangan bakat bukanlah hal yang instan, melainkan butuh proses panjang.Makin sering latihan, ikut lomba atau berkompetisi, akan makin teruji dan bakat itu makin muncul.

Sampai di sini dulu sobat postingan pena tentang Tips Kenali Dan Gali Potensi Anak.Semoga artikel tips kenali dan gali potensi anak ini dapat bermanfaat

Permainan yang mendidik untuk anak

MENYUGUHKAN PERMAINAN YANG MENDIDIK BAGI ANAKPermainan dan bermain adalah identik dengan dunia anak-anak. Oleh karena itu wajar jika anak-anak selalu mengisi waktunya dengan bermain. Justru terasa aneh jika ada anak yang tidak suka bermain atau permainanan. Sebab secara psikologis dalam tahap perkembangan manusia, masa kanak-kanak (umur 0 - 12 tahun) adalah tahapan dimana dunia imaginasi berkembang dalam kognisinya. Sehingga para psikolog perkembangan menyebut permainan dan bermain adalah modal awal bagi pembinanaan kecerdasan dan mental emosional bagi anak.

Melalui kegiatan bermain, daya pikir anak terangsang untuk mendayagunakan aspek emosional, sosial serta fisiknya. Lewat permainan, anak-anak dapat mempelajari banyak hal. Misalnya, dengan bermain ayunan, anak secara tidak sengaja melatih keseimbangan fisik dan psikisnya, bermain komedi putar dapat melatih keberanian dan ekspresi emosionalnya dalam segala situasi dan kondisi. Oleh karena itu, dengan bermain, anak-anak akan bertambah kemampuan fisik, pengalaman dan pengetahuannya, serta berkembang keseimbangan mentalnya.

Namun demikian, satu hal yang sering dilupakan oleh para orang tua maupun para pendidik adalah tingkat kepedulian mereka dalam penyediaan sarana dan alat-alat permaianan yang bersifat mendidik (edukatif) terutama untuk kepentingan optimalisasi perkembangan anak. Belum lagi adanya anggapan bahwa alat permaianan yang bagus adalah yang berharga mahal.

Buku berjudul “Education Games: Menjadi Cerdas dan Ceria dengan Permainan Edukatif” karya Andang Ismail ini merupakan salah satu buku yang mencoba memberikan argumen betapa pentingnya permaianan edukatif bagi masa kanak-kanak. Menariknya, buku ini tidak sekedar memberikan penjelasan argumentatif tentang urgensi permainan, tetapi juga menyodorkan beberapa konsep dasar dan petunjuk jenis-jenis permaianan yang sesuai dengan kondisi anak dari segi umur, lingkungan dan sosial budaya dimana seorang anak berkembang dalam lingkungan kehidupannya.

Menurut Andang, permainana edukatif adalah suatu kegiatan yang sangat menyenangkan dan dapat merupakan cara atau alat pendidikan yang bersifat mendidik. Dengan kata lain, permainan edukatif merupakan sebuah bentuk kegiatan mendidik yang dilakukan dengan menggunakan cara atau alat yang bersifat mendidik pula (hal. 120). Sehingga permainan edukatif bermanfaat untuk meningkatkan kemampuan berbahasa, berpikir, serta bergaul dengan lingkungannya. Disamping itu, permainan edukatif juga bermanfaat untuk menguatkan dan menerampilkan anggota badan si anak, mengembangkan kepribadian, mendekatkan hubungan antara pengasuh dengan anak didik, serta menyalurkan kegiatan anak.
Oleh karena itu, penulis buku ini mencoba membedakan antara alat bermain dengan alat permainan edukatif. Menurutnya, alat bermain adalah segala macam sarana yang bisa merangsang aktivitas yang membuat anak senang. Sedangkan alat permainan edukatif merupakan alat bermain yang bisa meningkatkan fungsi menghibur dan fungsi mendidik (hal. 155). Sehingga, alat permainan yang baik bagi anak adalah alat bermain yang dapat mengembangkan totalitas kepribadian anak, bukan karena kelucuan atau bagus bentuknya, serta mahal harganya.

Adapun ciri-ciri alat permainan yang baik dan cocok secara fisik untuk anak antara lain: desain mudah dan sederhana, multifungsi (serba guna), menarik, awet, sesuai kebutuhan, tidak membahayakan, mendorong anak untuk bermain bersama, mengembangkan daya fantasi, bukan karena kelucuan atau kebagusannya, bahan murah dan mudah diproses.

Sedangkan prinsip dasar alat permaianan edukatif yang kemudian dikembangkan lewat alat bermain bagi anak adalah dapat meningkatkan dan mengembangkan: kemampuan psikomotorik anak; kemampuan sosial-emosional (seperti: mempertajam perasaan, membentuk moralitas, spiritualitas, meningkatkan kepercayaan diri), serta kemampuan kecerdasan (termasuk pengembangan ketrampilan dan kretifitas anak). Oleh karena itu beberapa bentuk permaianan tradisional memenuhi kriteria alat permaianan edukatif seperti diatas, meskipun mulai ditinggalkan masyarakat modern, seperti gobak sodor, catur, halma, sepakbola, dan sebagainya.

Buku ini tidak hanya berisi tentang pentingnya permainan bagi dunia anak, tetapi juga membahas tentang bentuk-bentuk alat permainan yang cocok bagi anak berdasarkan tingkatan usianya, seperti anak bayi, anak umur 1-2 tahun, 3-4 tahun, dan seterusnya. Disamping itu bahan-bahan serta corak warna alat permainan yang sesuai dengan kemampuan anak. Oleh karena itu buku ini tidak hanya cocok untuk para orang tua yang membutuhkan informasi tentang corak permainan yang mendidik bagi anak-anaknya, tetapi juga bagi para pendidik atau kalangan yang menekuni dunia anak (usia dini), serta kalangan masyarakat luas.

Minggu, 08 Januari 2012

Indahnya langit tahun 2012

Kembang Api 2012 di Jembatan Janti (Yogyakarta)

________________________________________
Semula keinginan dalam hati ingin merayakan pergantian tahun hanya berdiam diri nonton televisi. Namun, niat diurungkan setelah melihat jam menujukkan pukul 23.00 wib. Beranjak mengendarai motor, menyusuri wilayah Babarsari Yogyakarta. Saya melihat antusias warga disekitar dengan duduk berkumpul. Suasana terasa hangat, karena yang saya lihat kumpulan warga tersebut sepertinya mengadakan syukuran untuk pergantian tahun ini.
Selain itu, adapula pengadaan pentas musik di Jalan Babarsari. Dimana bintang pentasnya merupakan anak muda dengan menghibur menggunakan musik hiphop. Para muda-mudi pun banyak yang sengaja untuk berhenti menyaksikan pentas musik tersebut. Sepertinya disini nanti setelah tepat pukul 24.00 wib juga akan menyambut pergantian tahun ini dengan pesta kembang api. Sama hal nya seperti di penjuru Yogyakarta.
Tugu dan 0 Km, sebagai salah satu wilayah yang selalu setiap tahun menjadi pusat pesta kembang api yang paling banyak diminati warga. Dikarenakan wilayah ini merupakan pusat kota Yogyakarta. Namun, untuk tahun ini saya hanya bisa menikmatinya secara sederhana. Tidak mendatangi tempat kemacetan di wilayah Yogyakarta.
Jembatan Janti, menjadi tujuan saya menikmati malam pergantian tahun yang menghitung waktu saja. Disini juga menjadi salah satu tujuan warga Yogyakarta, dimana yang biasanya Jembatan Janti atau Jembatan Layangnya Yogyakarta tidak pernah ada yang bisa berhenti tepat diatasnya. Namun, hanya pada malam inilah seluruh warga bisa berhenti untuk menikmati Kota Yogyakarta berada tepat diatas Jembatan Layang ini.
Sesampainya di Jembatan Janti, meskipun saya hanya berada di bawah tetapi disini tidak kalah ramainya dengan suasana di atas. Beberapa warga ingin menikmati kembang api dari bawah saja, seperti Tuti (29) salah satu warga yang tinggal tidak jauh dari Jembatan Janti ini.
“Daripada nanti diatas berjubel mba, lebih baik saya dibawah saja menunggu pesta kembang apinya,” ungkapnya yang saat ditemui menikmati malam tahun baru 2012 ini bersama sodara perempuannya.
Teng, tepat pukul 24.00 wib. Langit Jembatan Janti dipenuhi warna-war
ni kembang api yang cukup mengagumkan. Saatnya saya untuk mengabadikannya dalam kamera yang sengaja saya bawa. Terlihat mimik para warga yang menyaksikan semua tersenyum, melihat indahnya hiasan di langit tersebut. Meskipun hanya berada di Jembatan Janti untuk menyaksikan kembang api 2012, tetapi tetap hal ini bisa dinikmati. Karena kembang api yang menghiasi langit beragam warna dan modelnya. Saat saya kembali pulang, kemacetan belum terasa. Sepertinya akan terasa macet di wilayah Jembatan Janti menuju Babarsari serta Solo, saat melewati pukul 01.00 wib. Sebelum mengakhiri saya ingin mengucapkan, “SELAMAT TAHUN BARU 2012” :)

Sambut 2012, Langit Jakarta Dipenuhi Kembang Api

Jakarta - Kedatangan tahun 2012 disambut dengan meriah di berbagai penjuru kota Jakarta. Pesta kembang api menghiasi langit Ibukota. Dhuarr!

Berdasarkan informasi yang dihimpun detikcom, pesta kembang api di Jakarta dipusatkan di empat titik, yakni di Ancol, TMII, Monas, dan Bundaran Hotel Indonesia. Ribuan masyarakat antuasias mengikuti acara tersebut sejak Sabtu (31/12/2011).

Namun demikian, kemeriahan pesta kembang api tidak hanya di empat titik tersebut. Di kawasan Warung Buncit, Jakarta Selatan, kembang dari beragam jenis juga tampak di udara. Tak lupa, suara petasan juga terdengar menggelegar.

Khusus di Ancol, Gubernur DKI Jakarta Fauzi Bowo memimpin langsung prosesi hitung mundur. Tak lupa, dia juga mengucapkan terima kasih pada seluruh warga Jakarta atas kontribusinya dalam membangun Jakarta.

"Tanpa peran masyarakat saya tidak yakin Jakarta ada dalam kondisi sebaik ini," ucapnya yang disambut riuh warga.

"Memang masih banyak yang harus diperbaiki di Ibukota, seperti pemenuhan kebutuhan masyarakat. Namun seiring berjalannya waktu, Jakarta telah memiliki banyak perubahan," sambungnya.

Hingga pukul 00.40 WIB, masyarakat masih memadati keempat kawasan di atas. Mereka masih meniup terompet, bernyanyi, bahkan ada juga yang sibuk membakar kembang api.

Selamat Datang tahun 2012!

agar BUAH Hati rajin BELAJAR

Banyak papa dan mama mengeluh dan bingung mencari cara agar anak rajin belajar. Rajin belajar? Coba anda ingat-ingat ketika anda masih kecil, apakah anda sendiri juga rajin belajar? Apakah anda juga langsung menurut begitu disuruh untuk belajar oleh papa dan mama?
Pertanyaan diatas merupakan satu input balik agar kita sebagai papa dan mama tidak menekan terlalu keras pada anak untuk rajin belajar. Ingin anak rajin belajar itu baik, tapi pahamilah dan sadarilah juga kalau anak anda juga seperti anda waktu kecil dulu.
Nah, bagaimana cara sederhana agar anak rajin belajar?
Mulai segala sesuatu dengan pikiran
Dalam sebuah seminar, pembicara mengatakan kalau sebuah karakter atau sifat, misalnya sifat yang rajin belajar, itu tidak otomatis terbentuk. Semua anak dilahirkan sama, dari bayi, belajar berdiri, belajar berjalan, belajar berbicara, belajar membaca dan akhirnya mereka sekolah. Semua sama.
Yang berbeda adalah bagaimana mereka menghabiskan waktu 24 jam sehari itu.
Dimulai dari pikiran, dilakukan setiap hari sehingga menjadi kebiasaan dan kebiasaan itu menjadi karakter seseorang.
Anak kami suka melihat princess, dia ingin menjadi seperti princess. Papa dan mama memberikan masukan tiap saat, “Princess itu pintar membaca, pintar menulis, kalau ditanya jawabnya cepat dan keras”. Satukan keinginan anak anda dan keinginan anda, ucapkan sesering mungkin pada anak anda karena disitu pikiran mereka dibentuk.
Pelajaran dari les matematika
Kami mendapatkan konfirmasi tentang cara agar anak rajin belajar ini dari sebuah les matematika anak kami yang setiap hari memberi PR. Setelah bertanya dan konsultasi dengan guru pembimbing les tersebut, tujuan PR itu bukanlah untuk menjadikan anak itu pintar dan hafal, tapi lebih mengarahkan pada kebiasaan tiap hari mengerjakan PR.
Kebiasaan tiap hari mengerjakan PR itu yang kami ingat. Memang tidak mudah pada awalnya. Anak kami juga mengeluh capek, ngantuk dsb kalau disuruh kerjain PR, namun sebagai papa mama teruslah mendorongnya. Kami memberikan point, “Oh, kamu sudah pintar 1 kali ya” bila dia mengerjakan PR hari itu… “Bila pintar sampai 10 kali, nanti papa dan mama belikan boneka”, beri penghargaan.
Setelah terbiasa dengan 1 PR matematika, kami menambahkan PR membaca tiap hari, beri point juga dan beri reward juga. Sekarang PR anak kami menjadi matematika, membaca, menulis dan itu dilakukan setiap hari.
Perlu kesabaran dari papa dan mama dalam membimbing anak melewati masa-masa bosan dan masa-masa jenuh. Beri sedikit PR bila anak mengalami masa itu, bukan tidak ada PR, tapi sedikit PR.

Menjadi GURU yang menyenangkan

Sekolah
sudah tidak lagi menjadi tempat menyenangkan bagi siswa. Kekeluargaan,
kasih sayang, kebebasan mengungkapkan diri siswa, mulai hilang dari
lembaga sekolah. Banyak faktor yang menyebabkan anak tidak senang berada
di sekolah.

Terutama ketika guru dengan segala otoritasnya,
tanpa memberikan kebebasan siswa menemukan jati dirinya. Pembelajaran
seperti ini, tidak akan menimbulkan siswa tidak merasa senang dalam
proses pembelajaran. Ditambah ketidaksejajaran antara siswa dan guru,
sebagai makluk sosial saling membutuhkan.

Karenanya, siswa merasa
sekolah bukan lagi tempat menyenangkan untuk belajar. Siswa akan
memilih pergi meninggalkan kelas atau membolos, sebagai tindakan protes
siswa terhadap perilaku guru, proses pembelajaran, disiplin yang ketat
maupun lingkungan sekolah yang tidak bersahabat.

Pemerintah
masih berfokus memikirkan dengan masalah konsep kurikulum atau sistem
pendidikan, bahwa pendidikan itu harus begini dan begitu. Sesungguhnya
perlu ada aturan mengenai proses pembelajaran menyenagkan dan cara
pendekatan guru terhadap siswa.

Beberapa tips menjadi guru yang menyenangkan:
1)
Bangkitnya rasa minat Seorang Pengajar atau pembelajar menjadi gembira
lantaran di dalam dirinya memang ada keinginan Mengajar atau mempelajari
suatu materi pelajaran.

2) Keterlibatan siswa,Keterlibatan
memerlukan hubungan timbal balik. Apa yang dipelajari dan siapa yang
ingin mempelajari perlu adanya jalinan yang akrab dan saling memahami.
3)
Ciptakan tanya jawab. Sangat perlu dikuasai guru untuk menciptakan
pembelajaran yang efektif dan menyenangkan, karena hampir dalam setiap
tahap pembelajaran guru dituntut untuk mengajukan pertanyaan, dan
kualitas pertanyaan yang diajukan guru akan menentukan kualitas jawaban
peserta didik.

4) Kreativitas dalam Menjelaskan .yaitu
mendeskripsikan secara lisan tentang sesuatu benda, keadaan, fakta, dan
data sesuai dengan waktu dan hukum-hukum yang berlaku. Penjelasan dapat
diberikan selama pembelajaran, baik di awal, di tengah, maupun di akhir
pembelajaran. Penjelasan harus bermakna dan menarik perhatian peserta
didik dan sesuai dengan materi standar dan kompetensi dasar. Penjelasan
dapat diberikan untuk menjawab pertanyaan peserta didik dan harus sesuai
dengan latar belakang dan tingkat kemampuan peserta didik.

5)
Ciptakan diskusi kelompok kecil yang bermanfaat agar siswa dapat berbagi
informasi dan pengalaman dalam pemecahan suatu masalah, meningkatkan
pemahaman terhadap masalah yang penting dalam pembelajaran, meningkatkan
ketrampilan dalam perencanaan dan pengambilan keputusan, mengembangkan
kemampuan berfikir dan berkomunikasi, membina kerjasama yang sehat dalam
kelompok yang kohesif dan bertanggung jawab.

TIPS TAMBAHAN
1. Mulailah pada hari pertama sekolah
Pada setiap awal tahun ajaran, atau semester, carilah waktu yang tepat untuk membuat semua aturan, dan kesempatan bagi siswa untuk berkomunikasi tentang berbagai situasi, termasuk pada siswa yang ‘bermasalah’. Seorang guru harus memastikan bahwa siswa merasa didekati sejak hari pertama sekolah.

2. Jadilah proaktif
Seorang guru harus berjuang ke arah gaya mendidik yang proaktif. Selain ada keuntungan dari momen yang spontan, tapi dapat juga digunakan untuk berkomunikasi dengan siswa, misalnya mengatur jadwal berdiskusi di luar jam mengajar.

3. Menjadi pendengar yang aktif
Mendengarkan secara aktif menunjukkan bahwa guru benar-benar mencoba untuk memahami secara verbal dan nonverbal pesan yang disampaikan, merasakan perasaan, dan pikiran. Menjadikan siswa yakin dan merasa dihargai bahwa apa yang mereka sampaikan mendapatkan perhatian.

4. Pastikan Anda mengatakan, "Saya mendengar Anda"
Seorang guru harus memvalidasi apa yang dikatakan oleh semua siswanya. Namun, validasi tidak berarti bahwa guru setuju atau percaya dengan segala hal yang dikatakan siswa, tetapi lebih untuk mengakui sudut pandang para siswa. Validasi membantu siswa percaya bahwa guru mendengarkan dan menghormati pendapat mereka. Misalnya, sebuah komentar seperti, "Aku senang kamu bisa berbagi pemikiran. Saya tentu tidak langsung setuju dengan perspektif Anda, tapi saya ingin mendengar lebih banyak."

5. Lakukan seperti Anda ingin diperlakukan
Seorang guru tentu ingin dan mengharapkan orang lain memperlakukan kita dengan hormat, berkomunikasi dengan jelas, dan memberikan tanggapan yang sesuai. Sikap empati dan melibatkan diri berdiskusi dengan siswa akan mengurangi sikap defensif dan memungkinkan para siswa merasa nyaman.

6. Jangan menghakimi dan menuduh
Seorang guru tentu ingin siswanya mengerti apa yang diajarkan tanpa membenci guru atau mata pelajarannyanya. Untuk itu, seorang guru sebaiknya tidak menghakimi, dan menuduh, tetapi harus memberikan pesan yang mudah ditafsirkan. Itu akan meningkatkan probabilitas siswa mendengarkan apa yang guru katakan.

7. Berkomunikasi secara jelas dan singkat
Banyak guru berusaha untuk menyampaikan banyak informasi pada satu waktu, tetapi itu akan membuat siswa kelebihan beban informasi, kewalahan, dan sulit mencerna. Maka itu, seorang guru selaiknya melakukan komunikasi yang rutin, singkat, dan terfokus dengan siswanya. Sebab, tidak semuanya harus diselesaikan dalam satu diskusi.

8. Menjadi model kejujuran dan martabat
Siswa sangat cerdik dalam memahami kejujuran guru. Seorang guru harus mengakui jika tidak mengetahui jawaban atas pertanyaan yang diajukan siswanya. Tetapi, guru harus berjanji untuk berupaya menemukan jawaban sebelum kelas berikutnya. Tidak jujur adalah kesalahan dalam mendidik.

9. Menerima pengulangan
Komunikasi adalah proses yang berkelanjutan. Siswa mungkin harus mendengarkan apa yang diajarkan berkali-kali sebelum mereka memahami dan masuk ke dalam pikirannya.

10. Ciptakan humor
Humor adalah bahan penting dalam proses komunikasi. Humor dapat meringankan, dan menjadi fasilitas yang baik ketika seorang guru tengah mengajarkan sesuatu kepada muridnya.

PAI yang dipandang SEBELAH mata

PENDIDIKAN Agama Islam (PAI) di sekolah memiliki peranan yang sangat penting, karena di dalamnya terkandung beberapa norma/aturan, moral, akhlak, etika dan kesantunan yang harus dipatuhi oleh setiap aparat sekolah, dari kepala sekolah, guru, siswa sampai penjaga sekolah. PAI juga berperan dalam mempercepat proses pencapaian tujuan pendidikan nasional dan memberikan nilai pada mata pelajaran umum.

Mengingat pentingnya peranan PAI, maka mata pelajaran ini harus diupayakan dapat dilaksanakan dengan baik agar tujuan yang diharapkan dapat dicapai. Itu sebabnya titik sentral dari sasaran pembelajaran PAI adalah meningkatkan sumberdaya manusia Indonesia yang bermoral. Membangun dan menyiapkan kader-kader atau para siswa menjadi manusia seutuhnya, yang pada giliran berikutnya bisa menyiapkan kader-kader lanjutan secara berkesinambungan.

Menilik Pendidikan Agama Islam sekarang berbeda dengan PAI di masa lalu. Poin-poin tujuan pendidikan nasional yang mesti dicapai adalah mengembangkan potensi peserta didik yang berahlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, dan mandiri.

Jika di masa lalu pembelajaran PAI di sekolah mampu mewujudkan tujuan nasional tesebut, berbeda dengan PAI di masa sekarang. Keberhasilan PAI di masa lalu dapat dilihat dari perilaku yang muncul dari peserta didik seperti hormat dan santun terhadap guru, mampu menanamkan nilai-nilai akhlak dan mengimplementasikan dalam kehidupan sehari-hari sehingga melahirkan generasi yang berkepribadian tangguh. Berbeda dengan siswa sekarang ini jauh dari kata santun, seperti melawan guru, susah diatur, tawuran, dan segala macam perilaku yang menyimpang lainnya.

Saat ini PAI di sekolah hanya menjadi tugas dan tanggungjawab mutlak Guru Pendidikan Agama Islam (GPAI) saja, sehingga wajar PAI saat ini sulit untuk mencapai tujuannya. Selain itu, diberlakukan UAN-UN menambah pergeseran PAI menjadi pelajaran yang dipandang sebelah mata. Bagaimana tidak, pihak dinas, kepala sekolah, guru yang mata pelajaran di UAN-UN fokus mengejar target kelulusan sehingga otomatis pembentukan moral (akhlak) menjadi nomor dua.

Bahkan di beberapa sekolah, kepala sekolah memberikan reward berupa bonus kepada guru yang dapat mengiringi siswa mereka lulus dengan nilai yang baik. Hal ini menjadi pemisah antara pelajaran yang di UAN-UN dengan pelajaran yang tidak di UAN-UN termasuk salah satunya adalah pembelajaran PAI. Dampaknya kepada merosotnya kinerja mengajar guru mata pelajaran yang tidak di Ujian Nasionalkan sampai kepada menurunnya minat siswa untuk terus menggali ilmu pengetahuan.

Ironisnya lagi, ini berjalan bertahun-tahun lamanya, sehingga pola pendidikan kita saat ini hanya menciptakan generasi yang cerdas dalam segi kognitif, tanpa menyentuh unsur-unsur yang lain yang berhubungan dengan fitrah sebagai muslim. Wajar bila masih banyak sekolah-sekolah yang melahirkan lulusan yang baik kognitifnya, namun tidak berkualitas akhlaknya atau minim pengetahuan agamanya.

Jika kita kembali kepada teori, suatu yang akan dapat dihasilkan dengan baik jika prosesnya baik. Jika demikian, berarti dalam prosesnya Pendidikan Agama Islam tidak berjalan dengan semestinya sehingga melahirkan produk yang tidak berkualitas. Untuk itu semestinya pembelajaran PAI kembali diperjelas keberadaannya.

Beberapa cara dapat dilakukan seperti saat ini pemerintah pusat (Ditpais) merumuskan, menetapkan dan disebarluaskan untuk di laksanakan masalah kurikulum PAI pada sekolah. Mulai tahun ajaran 2008-2009 lalu, kurikulum yang dimaksud sudah mulai diujicobakan melalui Ujian Sekolah Berstandar Nasonal (USBN) dari tingkat SD. SMP, dan SMA/SMK pada sekolah-sekolah tertentu, kemudian tahun ajaran ini 2010-2011, sudah mulai diperluas pelaksanaannya termasuk sekolah-sekolah yang ada di negeri serumpun sebalai ini. Walau masih berstatus Ujian Sekolah, nampaknya kita semua sepakat bahwa hal ini sangat positif untuk terus dilaksanakan serta diperjuang_kan agar setara dengan pelajaran yang di UN-kan, serta paling tidak pembelajaran PAI tidak lagi dipandang sebagai mata pelajaran pelengkap.

Selain itu, yang tak kalah pentingnya agar sebuah pembelajaran memiliki nilai adalah pengintegrasiaan pelajaran PAI ke dalam pelajaran umum. Dalam hal ini harus ada kolaborasi yang baik antara guru PAI dengan guru umum, agar pelajaran atau materi yang disampaikan seimbang. Guru umumpun sebagai seorang muslim seharusnya memiliki pengetahuan yang baik tentang Islam dan Al-Quran, karena bila guru umum dapat menjelma menjadi guru Pendidikan Agama Islam, tentunya materi yang disampaikan akan selalu dapat dikaitkan dengan ajaran Islam, sehingga proses penanaman akhlak akan lebih mudah mengenai sasarannya.

Namun, kenyataan sekarang ini, pengintegrasian pelajaran PAI kedalam pelajaran umum tidak berlaku. Pelajaran umum hanya dipahami sebagai ilmu pengetahuan yang berseberangan dengan PAI, dan tidak dapat diintegrasikan. Siswapun hanya mengetahui pengetahuan umum tersebut sebagaimana yang termaktub di dalam buku pelajaran saja. Hal ini seakan-akan ada jurang pemisah antara pelajaran umum dengan pelajaran PAI. Mengapa terjadi demikian?

Contohnya saja, di dalam pelajaran umum siswa mempelajari bahwa hujan dapat terjadi jika terjadi kondensasi di awan. Lalu turunlah hujan. Namun pada pembelajaran PAI siswa mempelajari bahwa ada malaikat yang bertugas menurunkan hujan. Lantas mana kedua teori ini yang benar? Semestinya tidak lagi muncul hal demikian bila guru dapat mengintegrasikan kedua teori tersebut. Sehingga pengetahuan tersebut tidak terpisah-pisah dan menjadi bernilai.

Inilah realita perkembangan Pendidikan Agama Islam (PAI) pada sekolah kita saat ini, yang jauh merosot dibandingkan dengan pendidikan di masa lalu. Sebagai muslim sejati tugas kita bersamalah untuk memajukan Pendidikan Agama Islam (PAI) di bumi serumpun sebalai ini sehingga mampu melahirkan anak-anak bangsa yang berakhlak dan berkualitas.***

Sabtu, 07 Januari 2012

METODE PEMBELAJARAN CTL (Contextual Teaching and Learning)

Disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah strategi pembelajaran PAI
Dosen Pengampu : Drs. Abdul Madjid, M. Ag.



Disusun Oleh :
Aisyah Suryani (20090720011)
Wiwin Sundari (20090720015)
Esti wahyuni (20090720039)
Herlindatun Nur IR (20090720043)


FAKULTAS AGAMA ISLAM
JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH YOGYAKARTA
2011
PENDAHULUAN
Pembelajaran yang baik adalah suatu proses belajar mengajar dimana kegiatan tersebut berpusat pada siswa (student center). Belajar akan lebih bermakna jika anak mengalami apa yang dipelajarinya, bukan mengetahuinya. Pembelajaran yang berorientasi pada penguasaan materi terbukti berhasil dalam kompetisi mengingat jangka pendek, akan tetapi gagal dalam membekali anak memecahkan persoalan dalam kehidupan jangka panjang
Untuk itu diperlukan suatu metode yang dapat mengaitkan kedua hal tersebut (pelajaran dan kehidupan nyata siswa). Dan metode yang paling tepat adalah CTL.
CTL adalah suatu proses pendidikan yang holistik dan bertujuan memotivasi siswa untuk memahami makna materi pelajaran yang dipelajarinya dengan mengkaitkan materi tersebut dengan konteks kehidupan mereka sehari-hari (konteks pribadi, sosial, dan kultural) sehingga siswa memiliki pengetahuan/ keterampilan yang secara fleksibel dapat diterapkan dari satu permasalahan atau konteks ke permasalahan dan juga pada konteks lainnya.
Ada tiga hal yang harus dipahami dalam menggunakan CTL. Yang Pertama harus menekankan kepada proses keterlibatan siswa untuk menemukan materi. Kedua, CTL mendorong agar siswa dapat menemukan hubungan antara materi yang dipelajari dengan situasi kehidupan nyata, artinya siswa dituntut untuk dapat menangkap hubungan antara pengalaman belajar di sekolah dengan kehidupan nyata. Ketiga, CTL mendorong siswa untuk dapat menerapkannya dalam kehidupan, artinya CTL bukan hanya mengharapkan siswa dapat memahami materi yang dipelajarinya, akan tetapi bagaimana materi pelajaran itu dapat mewarnai perilakunya dalam kehidupan sehari-hari. Materi pelajaran dalam konteks CTL bukan untuk ditumpuk di otak dan kemudian dilupakan, akan tetapi sebagai bekal siswa dalam mengarungi kehidupan nyata.





PEMBAHASAN
A. Pengertian
Pendekatan kontektual atau sering disebut dengan Contextual Teaching and Learning (CTL) merupakan konsep belajar yang membantu guru mengaitkan antara materi yang diajarkan dengan situasi dunia nyata siswa dan mendorong siswa membuat hubungan antara pengetahuan yang dimilikinya dengan penerapannya dalam kehidupan mereka sebagai anggota keluarga dan masyarakat.
Dengan konsep itu, hasil pembelajaran diharapkan lebih bermakna bagi siswa. Proses pembelajaran berlangsung alamiah dalam bentuk kegiatan siswa bekerja dan mengalami, bukan mentransfer pengetahuan dari guru ke siswa. Strategi pembelajaran lebih dipentingkan daripada hasil
Dalam kelas kontektual, tugas guru adalah membantu siswa mencapai tujuannya. Maksudnya, guru lebih banyak berurusan dengan strategi daripada memberi informasi. Tugas guru mengelola kelas sebagai sebuah tim yang bekerja bersama untuk menemukan sesuatu yang baru bagi anggota kelas (siswa). Sesuatu yang baru datang dari menemukan sendiri bukan dari apa kata guru. Begitulah peran guru di kelas yang dikelola dengan pendekatan kontekstual.
B. Karakteristik
1. Kerjasama
2. Saling menunjang
3. Menyenangkan
4. Tidak membosankan
5. Belajar dengan bergairah
6. Pembelajaran terintegrasi
7. Menggunakan berbagai sumber
8. Siswa aktif
9. Sharing dengan teman
10. Siswa kritis, guru kreatif
11. Dinding kelas dan lorong-lorong penuh dengan hasil karya siswa, peta-peta, gambar, artikel, humor dll
12. Laporan kepada orang tua bukan hanya raport, tetapi hasil karya siswa, laporan hasil praktikum, karangan siswa dll.

C. Asas – asas CTL
a) Konstruktivisme
Pengertian konstruktivisme menurut Wina Sanjaya (2006:12) adalah “Proses membangun atau menyusun pengetahuan baru dalam struktur kognitif siswa berdasarkan pengalaman”. Menurut pengembang filsafal konstruktivisme Mark Baldwin dan diperdalam oleh Jean Piaget dalam Wina Sanjaya (2006:13) menyatakan bahwa “Pengetahuan itu terbentuk bukan hanya dari objek semata, tetapi juga dari kemampuan individu sebagai subjek yang menangkap setiap objek yang diamatinya.
Esensi dari teori konstruktivis adalah bahwa siswa harus menemukan dan mentransformasikan suatu informasi kompleks ke situasi lain, dan dapat dijadikan milik mereka sendiri. Dengan dasar itu, pembelajaran harus dikemas menjadi proses mengkonstruksi bukan menerima pengetahuan. Dalam proses pembelajaran, siswa membangun sendiri pengetahuan mereka melalui keterlibatan aktif dalam proses pembelajaran (Wina Sanjaya : 2006).
Menurut Suparno (1997:49) secara garis besar prinsip– prinsip konstruktivisme yang diambil adalah :
1) Pengetahuan dibangun oleh siswa sendiri, baik secara personal maupun secara sosial;
2) Pengetahuan tidak dipindahkan dari guru ke siswa, kecuali dengan kearifan siswa sendiri untuk bernalar;
3) Siswa aktif mengkonstruksi secara terus menerus, sehingga terjadi perubahan konsep menuju konsep yang lebih rinci, lengkap serta sesuai dengan konsep ilmiah;
4) Guru sekedar membantu menyediakan sarana dan situasi agar proses konstruksi siswa berjalan mulus. Suparno (1997:49)

b) Inkuiri
Asas kedua dalam pembelajaran CTL adalah inkuiri. Artinya, proses pembelajaran didasarkan pada pencapaian dan penemuan melalui proses berpikir secara sistematis. Pengetahuan bukanlah sejumlah fakta hasil dari mengingat, akan tetapi hasil dari proses menemukan sendiri. Proses menemukan inilah yang dirangsang secara optimal lewat penerapan strategi pembelajaran CTL. Karena strategi pembelajaran CTL menekankan keaktifan siswa dalam menemukan sendiri pengetahuan. Dengan demikian dalam proses perencanaan, guru bukanlah mempersiapkan sejumlah materi yang harus dihafal, akan tetapi merancang pembelajaran yang memungkinkan siswa dapat menemukan sendiri materi yang harus dipahaminya.
Ada beberapa langkah dalam kegiatan menemukan dalam kegiatan menemukan ( inkuiry ) yang dapat dipraktekkan di kelas :
1) Merumuskan Masalah;
2) Mengamati dan melakukan observasi;
3) Menganalisis dan menyajikan hasil tulisan, gambar, laporan bagan, tabel dan karya lainnya.
4) Mengkomunikasikannya atau menyajikan hasil karya pada pembaca, teman sekelas, guru atau audien yang lain. Suparno (1997:50)

c) Bertanya (Questioning)
Menurut Suparno (1997:50) bertanya dapat dipandang sebagai “Refleksi dari keingintahuan setiap individu; sedangkan menjawab pertanyaan mencerminkan kemampuan seseorang dalam berpikir. Dalam proses pembelajaran melalui CTL, guru tidak menyampaikan informasi begitu saja, akan tetapi memancing agar siswa dapat menemukan sendiri”.
Cara guru memnacing siswa untuk bertanya akan dapat tereksplorasi dengan baik. Karena itu peran bertanya sangat penting, sebab melalui pertanyaan–pertanyaan guru dapat membimbing dan mengarahkan siswa untuk menemukan setiap materi yang di pelajarinya.
Banyak bertanya sering kali tidak di tanggapi dengan positif oleh guru maupun teman–teman. Kelas bukan merupakan tempat yang aman untuk ”berbuat kesalahan” dan eksplorasi. Anak kecil dalam kepoloson belajarnya justru sering kali bertanya banyak hal yang terkadang membingungkan orang tua seperti ” kenapa langit warnanya biru ? bagaimana adik bisa berada di perut ibu ?”. Sekali lagi seiring perjalanan pendidikan kita, kepolosan dan kekritisan tidak semakin terasah tetapi justru sebaliknya. Siswa menjadi malas dan bahkan apatis terhadap kegiatan belajar yang dirasa sebagai siksaan.

d) Masyarakat Belajar (Learning Community)
Leo Semenovich Vygotsky seorang psikolog Rusia dalam Suparno (1997:51), menyatakan bahwa :
“Pengetahuan dan pemahaman anak ditopang bannyak oleh komunikasi dengan orang lain. Suatu permasalahan tidak mungkin dapat di pecahkan sendiri, tetapi mebutuhkan bantuan orang lain. Kerjasama saling memberi dan menerima sangat dibutuhkan untuk memecahkan suatu persoalan. Konsep masyarakat belajar (learning community) dalam CTL menyarankan agar hasil pembelajaran deperoleh melalui kerjasama dengan orang lain”.

Kerjasama itu dapat dilakukan dalam berbagai bentuk baik dalam kelompok belajar secara formal naupun dalam lingkungan yang terjadi secara alamiah. Hasil belajar dapat diperoleh dari hasil sharing dengan orang lain, antar teman, antar kelompok, yang sudah tahu memberi tahu kepada yang belum tahu, yang pernah memiliki pengalaman membagi pengalamannya kepada orang lain. Inilah hakekat dari masyarakat belajar, masyarakat yang saling membagi.
Model pembelajaran dengan teknik Learning Community sangat membantu proses pembelajaran di kelas. Prakteknya dalam pembelajaran terwujud dalam :
1) Pembentukan kelompok kecil;
2) Pembentukan kelompok besar;
3) Mendatangkan ”ahli” ke kelas (tokoh, olah ragawan, dokter, perawat, petani, pengurus organisasi, polisi, tukang kayu dll);
4) Bekerja dengan kelas sederajat;
5) Bekerja kelompok dengan kelas di atasnya;
6) Bekerja dengan masyarakat. (Suparno, 1997:52)

e) Pemodelan (Modeling)
Yang dimaksud dengan asas modeling adalah proses pembelajaran dengan memperagakan sesuatu sebagai contoh yang dapat ditiru oleh setiap siswa. Misalnya : Guru memberikan contoh bagaimana cara mengoperasikan sebuah alat, atau bagaimana cara melafalkan sebuah kalimat asing, guru olah raga memberikan contoh bagaimana cara melempar bola, guru kesenian memberikan contoh bagaimana cara memainkan alat musik, guru biologi memberikan contoh bagaimana cara menggunakan termometer, dan lain sebagainya.
Proses modeling tidak sebatas dari guru saja, akan tetapi dapat juga memanfaatkan siswa yang dinggap memiliki kemampuan. Misalnya siswa yang pernah menjadi juara dalam membaca puisi dapat disuruh untuk menampilkan kebolehannya di depan teman–temannya, dengan demikian siswa dapat dianggap sebagai model. Modeling merupakan asas yang cukup penting dalam pembelajaran CTL, sebab melalui modeling siswa dapat terhindar dari pembelajaran yang teoretis-abstrak yang dapat memungkinkan terjadinya verbalisme.

f) Refleksi (Reflection)
Menurut Suparno (1997:53) “Refleksi adalah cara berpikir tentang apa yang baru di pelajari atau berpikir ke belakang tentang apa yang sudah dilakukan di masa lalu”. Refleksi merupakan respon terhadap kejadian, aktivitas atau pengalaman yang batu di terima. Misalnya, ketika pelajaran berakhir, siswa “merenung” kalau begitu, cara saya menyimpan file selama ini salah, mestinya dengan cara yang baru saya pelajari, sehingga file dalam komputer saya lebih tertata.
Pengetahuan diperoleh melalui proses, pengetahuan dimiliki siswa diperluas melalui konteks pembelajaran yang kemudian diperluas sedikit demi sedikit. Guru membantu siswa membuat hubungan–hubungan antara pengetahuan yang dimiliki sebelumnya dengan pengetahuan yang baru. Dengan begitu siswa merasa memperoleh sesuatu yang berguna bagi dirinya tentang apa yang baru dipelajarinya. Refleksi menjawab pertanyaan kaum behaviorisme yang memisahkan aspek jasmani manusia dengan aspek rohaninya. Selama ini siswa menjalani pembelajaran dengan statis dan tanpa variasi. Jarang sekali mereka diberi kesempatan untuk ”diam sejenak” dan berpikir tentang apa yang baru saja mereka lakukan atau pelajari. Waktu amat cepat berlalu, semua terburu–buru dan mungkin memang tidak sempat melakukannya.

g) Penilaian Nyata (Authentic Assessment)
Suparno (1997:53) menyatakan bahwa “Proses pembelajaran konvensional yang sering dilakukan guru pada saat ini, biasanya ditekankan pada aspek intelektual sehingga alat evaluasi yang digunakan terbatas pada penggunaan tes”. Dengan tes dapat diketahui seberapa jauh siswa telah menguasai materi pelajaran. Dalam CTL, keberhasilan pembelajaran tidak hannya ditentukan oleh perkembangan kemampuan intelektual saja, akan tetapi perkembangan seluruh aspek. Oleh sebab itu, penilaian keberhasilan tidak hannya ditentukan oleh aspek hasil belajar seperti tes, akan tetapi juga proses belajar melalui penilaian nyata. Penilaian nyata (Authentic Assessment) adalah proses yang dilakukan guru untuk mengumpulkan informasi tentang perkembangan belajar yang dilakukan siswa. Penilaian ini dilakukan untuk mengetahui apakah siswa benar–benar belajar atau tidak; apakah pengalaman belajar siswa memiliki pengaruh yang positif terhadap perkembangan baik intelektual maupun mental siswa. Penilaian yang autentik dilakukan secara terintegrasi dengan proses pembelajaran. Penilaian ini dilakukan secara terus – menerus selama kegiatan pembelajaran berlangsung. Oleh sebab itu, tekanannya diarahkan kepada proses belajar bukan kepada hasil belajar.

D. Perbedaan pendekatan Contextual Teaching Learning dengan Pendekatan Tradisional
No. Pilar/Solusi, Indikator Masalah Pendekatan CTL Pendekatan Tradisional
1 Konstruktivisme Belajar berpusat pada siswa untuk mengkonstruksi bukan menerima Belajar yang berpusat pada guru, formal, serius
2 Inquiri Pengetahuan diperoleh dengan menemukan, menyatukan rasa, karsa dan karya Pengetahuan diperoleh siswa dengan duduk manis, mengingat seperangkat fakta, memisahkan kegiatan fisik dengan intelektual
3 Bertanya Belajar merupakan kegiatan produktif, menggali informasi, menghasilkan pengetahuan dan keputusan Belajar adalah kegiatan konsumtif, menyerap informasi menghasilkan kebingungan dan kebosanan
4 Masyarakat Belajar Kerjasama dan maju bersama, saling membantu Individualistis dan persaingan yang melelahkan
5 Pemodelan Pembelajaran yang Multi ways, mencoba hal – hal baru, kreatif Pembelajaran yang One way, seragam takut mencoba, takut salah
6 Refleksi Pembelajaran yang komprehensif, evaluasi diri sendiri/internal dan eksternal Pembelajaran yang terkotak – kotak, mengandalkan respon eksternal/guru
7 Penilaian Otentik Penilaian proses dan hasil, pengalaman belajar, tes dan non tes multi aspects Penilaian hasil, paper and pencil test, kognitif

E. Penerapan CTL dalam pembelajaran
Setiap siswa mempunyai gaya belajar yang berbeda - beda. Perbedaan yang dimiliki siswa tersebut dinamakan sebagai unsur modalitas belajar. Menurut Bobbi Deporter ada tiga tipe gaya belajar siswa, yaitu tive visual, auditorial dan kinestis. Tipe visual adalah gaya belajar dengan cara melihat, sedang tipe auditorial adalah tipe belajar dengan cara menggunakan alat pendengarannya, dan tipe kinestetis adalah tipe belajar dengan cara bergerak. Ketiga gaya belajar tersebut akan dapat diaplikasikan dengan baik oleh pendidik dengan menggunakan CTL.
Pembelajaran secara kontekstual ini dapat diterapkan dalam kurikulum apa saja, bidang studi apa saja, dan kelas yang bagaimanapun keadaannya. Pendekatan pembelajaran kontekstual dalam kelas cukup mudah. Secara garis besar, langkahnya sebagai berikut ini :
1. Kembangkan pemikiran bahwa anak akan belajar lebih bermakna dengan cara bekerja sendiri, dan mengkonstruksi sendiri pengetahuan dan keterampilan barunya
2. Laksanakan sejauh mungkin kegiatan inquiri untuk semua topik
3. kembangkan sifat ingin tahu siswa dengan bertanya
4. Ciptakan masyarakat belajar (belajar dalam kelompok – kelompok)
5. Hadirkan model sebagai contoh pembelajaran
6. Lakukan refleksi di akhir pertemuan
7. Lakukan penilaian yang sebenarnya dengan berbagai cara yang betul – betul menunjukan kemampuan siswa
Untuk itu ada beberapa catatan dalam penerapan CTL sebagai suatu strategi pembelajaran, diantaranya:
1. Strategi pembelajaran kontekstual adalah model pembelajaran yang menekankan pada aktivitas siswa secara penuh, baik fisik maupun mental.
2. Strategi pembelajaran kontekstual memandang bahwa belajar bukan menghafal akan tetapi proses berpengalaman dalam kehidupan nyata. Artinya CRL bukan hannya mengharapkan siswa dapat memahami materi yang dipelajarinya, akan tetapi bagaimana materi pelajaran itu dapat mewarnai perilakunya dalam kehidupan sehari – hari.
3. Kelas dalam pembelajaran CTL bukan sebagai tempat untuk memperoleh informasi, akan tetapi sebagai tempat untuk menguji data hasil temuan mereka di lapangan. Artinya proses belajar diorientasikan pada proses pengalaman secara langsung.
4. Materi pelajaran ditemukan oleh siswa sendiri bukan hasil pemberian dari orang lain. Artinya CTL mendorong agar siswa dapat menemukan hubungan antara materi yang dipelajari dengan situasi kehidupan nyara, jadi siswa dituntut untuk dapat menangkap hubungan antara pengalaman belajar di sekolah dengan kehidupan nyata. Hal ini sangat penting, sebab dengan dapat mengorelasikan materi yang ditemukan dengan kehidupan nyata, bukan saja bagi siswa materi itu akan berfungsi secara fungsional, akan tetapi materi yang dipelajarinya akan tertanam erat dalam memori siswa, sihingga tidak akan mudah dilupakan.
Sehubungan dengan hal tersebut, terdapat beberapa hal yang harus diperhatikan bagi setiap guru manakala menggunakan pendekatan CTL, yaitu :
1. Siswa dalam pembelajaran dipandang sebagai individu yang sedang berkembang. Kemampuan belajar seseorang akan dipengaruhi oleh tingkat perkembangan dan keluasan pengalaman yang dimilikinya. Anak bukanlah orang dewasa dalam bentuk kecil, melainkan organisme yang sementara berada pada tahap – tahap perkembangan. Kemampuan belajar akan sangat ditentukan oleh tikat perkembangan dan pengalaman mereka. Dengan demikian, peran guru bukanlah sebagai instruktur atau ” penguasa ” yang memaksa kehendak melainkan guru adalah pembimbing siswa agar mereka dapat belajar sesuai dengan tahap perkembangannya.
2. Siswa memiliki kecenderungan untuk belajar hal – hal yang baru dan penuh tantangan. Kegemaran anak adalah mencoba hal – hal yang dianggap aneh dan baru. Oleh karena itulah belajar bagi mereka adalah mencoba memecahkan setiap persoalan yang menantang. Dengan demikian, guru berperan dalam memilih bahan – bahan belajar yang dianggap penting untuk dipelajari oleh siswa.
3. Balajar bagi siswa adalah proses mencari keterkaitan atau keterhubungan antara hal – hal yang baru dengan hal – hal yang sudah di ketehui. Dengan demikian, peranan guru adalah membantu agar setiap siswa mampu menemukan keterkaitan antara pengalaman baru dengan pengalaman sebelumnya.
4. Belajar bagi anak adalah proses penyempurnaan skema yang telah ada ( asimilasi ) atau proses pembentukan skema ratu atau ( akomodasi ), dengan demikian tugas guru adalah memfasilitasi ( mempermudah ) agar anak mampu melakukan proses asimilasi dan proses akomodasi.





Kesimpulan
CTL merupakan konsep belajar yang membantu guru mengaitkan antara materi yang diajarkan dengan situasi dunia nyata siswa dan mendorong siswa membuat hubungan antara pengetahuan yang dimilikinya dengan penerapannya dalam kehidupan mereka sebagai anggota keluarga dan masyarakat. Di dalam CTL terdapat beberapa karakteristik yang perlu diperhatikan ketika seorang pendidik akan memberikan makna dalam pembelajarannya, yaitu : Kerjasama, Saling menunjang, Menyenangkan, Tidak membosankan, Belajar dengan bergairah, Pembelajaran terintegrasi, Menggunakan berbagai sumber, Siswa aktif, Sharing dengan teman, Siswa harus kritis, dan guru harus kreatif.
CTL dapat diterapkan dalam kurikulum apa saja, bidang studi apa saja, dan kelas yang bagaimanapun keadaannya. Dengan demikian CTL merupakan suatu model pembelajaran yang dapat dengan mudah diaplikasikan oleh setiap pendidik. Untuk mewujudkan pembelajaran yang sesuai dengan konsep CTL, tentunya setiap pendidik juga harus melihat dan memperhatikan asas – asas yang terdapat dalamnya, hal ini diperlukan agar pembelajaran tersebut benar – benar sesuai dengan tujuan yang telah dirumuskan sebelumnya.








Daftar Pustaka

MAKALAH FIQH IBADAH Puasa Bagi Wanita Hamil, Melahirkan Dan Menyusui

Dosen : Drs. Ghoffar Ismail, SAg. M.A







Disusun oleh:
1. Wiwin Sundari 20090720015
2. Nurul Ainna 20090720041





JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM
FAKULTAS AGAMA ISLAM
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH YOGYAKARTA
2011

PENDAHULUAN
Saum atau puasa dalam islam ( صوم) secara bahasa artinya menahan atau mencegah. Menurut syariat agama Islam artinya menahan diri dari makan dan minum serta segala perbuatan yang bisa membatalkannya, mulai dari terbit fajar hinggalah terbenam matahari, dan memiliki syarat- syarat tertentu. Selain itu, puasa juga merupakan salah satu rukun islam. Perintah tentang kewajiban berpuasa telah difirmankan oleh Allah SWT dalam Al-Quran surat Al-Baqarah ayat 183, yang berbunyi :
              
Artinya : “ Hai orang-orang yang beriman, diwajibkan atas kamu berpuasa sebagaimana diwajibkan atas orang-orang sebelum kamu agar kamu bertakwa”
Namun bagaimana hukum puasa bagi wanita yang sedang hamil, menyusui dan melahirkan. Apakah tetap diwajibkan berpuasa atau tidak, atau haruskah mengqadhanya setelah melahirkan dan kondisinya telah pulih, atau dikenakan membayar fidyah sebagai ganti karena ia tidak berpuasa. Seperti yang telah diketahui bahwa kondisi fisik seorang wanita dalam menghadapi kehamilan dan saat-saat menyusui ataupun melahirkan memang berbeda-beda. Kondisi inilah yang menimbulkan konsekuensi yang berbeda bagi para ibu dalam menghadapi saat-saat puasa, terutama di bulan Ramadhan. Ada yang merasa tidak bermasalah dengan keadaan fisik dirinya dan sang bayi, sehingga dapat menjalani puasa dengan tenang. Ada pula para ibu yang memiliki kondisi fisik yang lemah yang mengkhawatirkan keadaan dirinya jika harus terus berpuasa di bulan Ramadhan begitu pula para ibu yang memiliki buah hati yang lemah kondisi fisiknya dan masih sangat tergantung asupan makanannya dari sang ibu melalui air susu sang ibu.
Oleh karena itu, dalam makalah ini akan dibahas beberapa hal yang berkaitan dengan permasalah tentang hukum puasa bagi wanita hamil, melahirkan, dan menyusui menurut alqur’an dan hadits, para ulama, dan dari segi kesehatan.


PEMBAHASAN
A. Al- Qur’an dan Hadits
Allah telah mewajibkan puasa Ramadhan atas setiap muslim yang telah memenuhi syarat wajib puasa. Namun pada golongan tertentu, Allah juga telah memberikan keringanan (rukshah) untuk boleh tidak berpuasa dan mewajibkan qadha atas mereka pada waktu lain atau pun membayar fidyah. Orang-orang yang diberi keringanan untuk tidak berpuasa pada bulan Ramadhan yaitu :
1. Musafir
2. Orang yang sakit
3. Wanita yang haid dan nifas
4. Kakek dan nenek yang sudah lanjut usia
5. Wanita hamil dan menyusui
Hamil dan menyusui adalah dua kondisi berat yang dialami hampir semua wanita. Dalam rentang waktu sembilan bulan mengandung janin, pun mengkondisikan jiwa dan raga untuk calon buah hatinya, energi sang ibu begitu tersita. Saat persalinan berhasil pun, ia tak lantas bisa bebas beistirahat. Dua tahun kedepan, ia harus menyusui si bayi; rentang waktu yang cukup menguras tenaga dan pikirannya untuk merawat dan membesarkan anak tercinta.
Untuk kesukaran tersebut, Islam memberikan keringanan hukum dalam ranah puasa. Pasalnya, kewajiban menahan makan dan minum mulai terbit fajar hingga matahari terbenam itu membutuhkan kekuatan fisik dan mental yang prima. Sementara vitalitas ibu hamil dan menyusui acapkali menyusut. Maka jangankan untuk menahan lapar dan dahaga selama 10 jam, kisaran waktu 2-3 jam saja tubuhnya sudah bergetar hebat.
Dalam hal inilah kewajiban berpuasa bagi wanita hamil dan menyusui agak berbeda dari kaum muslimin pada umumnya. Kesukaran yang mereka hadapi diibaratkan orang yang sakit ditengah ketidakberdayaanya melawan penyakit. Sebab itu, wanita hamil dan menyusui diberikan keringanan (rukhshah) untuk tidak berpuasa.
       ••                                        
Artinya : (beberapa hari yang ditentukan itu ialah) bulan Ramadhan, bulan yang di dalamnya diturunkan (permulaan) Al Quran sebagai petunjuk bagi manusia dan penjelasan-penjelasan mengenai petunjuk itu dan pembeda (antara yang hak dan yang bathil). Karena itu, barangsiapa di antara kamu hadir (di negeri tempat tinggalnya) di bulan itu, Maka hendaklah ia berpuasa pada bulan itu, dan barangsiapa sakit atau dalam perjalanan (lalu ia berbuka), Maka (wajiblah baginya berpuasa), sebanyak hari yang ditinggalkannya itu, pada hari-hari yang lain. Allah menghendaki kemudahan bagimu, dan tidak menghendaki kesukaran bagimu. dan hendaklah kamu mencukupkan bilangannya dan hendaklah kamu mengagungkan Allah atas pe=tunjuk-Nya yang diberikan kepadamu, supaya kamu bersyukur.
Sedang hadist Nabi SAW
إِنَّ اللَّهَ وَضَعَ عَنِ الْمُسَافِرِ شَطْرَ الصَّلاَةِ ، وَعَنِ الْمُسَافِرِ وَالْحَامِلِ وَالْمُرْضِعِ الصَّوْمَ أَوِ الصِّيَامَ

Artinya: Sesungguhnya Allah meringankan bagi seorang musafir setengah sholat dan meringankan puasa bagi musafir, wanita hamil. (Hadits dengan lafal ini diriwayatkan oleh Imam Ahmad dalam Musnadnya 31/392 no 19047, Ibnu Majah dalam sunannya 1/533 no 1667, dan Al-Baihaqi dalam As-Sunan Al-Kubro 4/231 ).
Namun, dispensasi (keringanan) tersebut ’diberikan’ bukan Cuma-Cuma. Keputusan meninggalkan puasa tersebut harus ada alasan yang kuat; yakni uzur. Uzur disini jelas merupakan ketidaksanggupan (tidak kuatnya) mereka menjalani puasa.. Dalam beberapa kasus mereka bahkan ambruk lantaran kondisinya yang kurang stabil untuk berpuasa.
Uzur tersebut pun, menurut DR Wahbah az-Zuhaily, salah seorang syekh besar Al- Azhar, Mesir, merupakan kekhawatiran yang bisa berupa kurangnya ketajaman akal, kerusakan, timbulnya suatu penyakit yang didasarkan pada analisa dokter muslim yang andal, adil, dan dapat dipercaya.
Bagaimana jika sebalilknya? Apakah wanita hamil dan menyusui tidak boleh berpuasa? Tentu, hukumnya kembali ke asal, yakni wajib. Sepanjang mereka tidak merasa berat, yakin sanggup menjalani serta tidak sampai membahayakan kondisi kesehatan diri dan janinnya.
Seperti kita ketahui tidak sedikit wanita hamil dan menyusui yang kuat menunaikan puasa sebulan penuh. Stimulus ibadah puasa seakan menjadi vitamin ekstra bagi mereka. Sebab dua kewajiban ibadah berisi nilai pahala tak terhingga merupakan kesempatan langka. Ramadhan datang setahun sekali, pun wanita hamil dan menyusui yang umumnya datang lebih jarang lagi. Sebuah karunia pahala hanya khusus dimiliki kaum muslimah.
Kendati demikian, pada tahap selanjutnya, wanita hamil dan menyusui pun harus mengerti benar koridor-koridor hukum dalam ranah puasa yang diberikan kemurahan tersebut. Sebab, bila mereka memang tidak berpuasa karena uzur, mereka dihadapkan pada dua hal; qadha (mengganti puasa dilain waktu setelah Ramadhan) dan membayar fidyah.
Fidyah (فدية) atau fidaa (فدى) atau fida` (فداء) adalah satu makna. Yang artinya, apabila dia memberikan tebusan kepada seseorang, maka orang tersebut akan menyelamatkannya. Di dalam kitab-kitab fiqih, fidyah, dikenal dengan istilah “ith’am”, yang artinya memberi makan. Adapun fidyah yang akan kita bahas di sini ialah, sesuatu yang harus diberikan kepada orang miskin, berupa makanan, sebagai pengganti karena dia meninggalkan puasa.
Al-Kaasaani berkata, "Adapun kewajiban membayar fidyah maka syaratnya adalah ketidakmampuan utnuk mengqodho puasa, yaitu ketidakmampuan yang tidak bisa diharapkan akan hilang hingga sampai meninggal dunia. Karenanya fidyah tidak wajib kecuali hanya pada manula. Tidak wajib fidyah bagi orang sakit dan musafir, dan tidak juga wajib fidyah bagi wanita hamil dan wanita menyusui" (Badaai' As-Shonaai' 2/105).
Allah berfirman dalam QS. Al-Baqarah:184
 •                                    
Artinya : (yaitu) dalam beberapa hari yang tertentu. Maka barang siapa di antara kamu ada yang sakit atau dalam perjalanan (lalu ia berbuka), maka (wajiblah baginya berpuasa) sebanyak hari yang ditinggalkan itu pada hari-hari yang lain. Dan wajib bagi orang-orang yang berat menjalankannya (jika mereka tidak berpuasa) membayar fidyah, (yaitu): memberi makan seorang miskin. Barang siapa yang dengan kerelaan hati mengerjakan kebajikan, maka itulah yang lebih baik baginya. Dan berpuasa lebih baik bagimu jika kamu mengetahui.
Beliau berkata, "Bukanlah yang dimaksud dalam ayat ini dzat sakit, karena orang yang sakit yang tidak mendapat kemudhorotan karena puasa maka tidak boleh baginya untuk berbuka. Maka penyebutan sakit di sini adalah kinayah untuk kondisi yang terdapat pada seseorang yang jika ia berpuasa maka bisa mendapatkan kemudhorotan. Dan kondisi ini juga terdapat pada wanita hamil dan wanita menyusui, maka keduanya masuk (dalam ayat ini) untuk mendapatkan keringanan berbuka" (Badaai' As-Shonaai' 2/97).
Sedangkan yang dimaksud dengan qodho’ adalah mengerjakan suatu ibadah yang memiliki batasan waktu di luar waktunya. Untuk kasus orang sakit misalnya, di bulan Ramadhan seseorang mengalami sakit berat sehingga tidak kuat berpuasa. Sesudah bulan Ramadhan dia mengganti puasanya tadi. Inilah yang disebut qodho’.
B. Pendapat Para Ulama
Para ulama telah bersilisih pendapat tentang permasalahan : "Apakah wanita hamil dan menyusui jika meninggalkan puasa karena udzur, harus mengqodho atau cukup dengan membayar fidyah saja?"
Terdapat beberapa pendapat dalam permasalahan ini, namun pada kesampatan ini penulis mencoba memaparkan dua pendapat yang terkuat dari sekian pendapat para ulama dalam permasalahan ini. Akan tetapi sebelumnya penulis ingin mengingatkan kepada para pembaca sekalian bahwasanya permasalahan ini adalah permasalahan khilafiyah dikalangan para ulama, bagaimanapun penulis berusaha memilih pendapat yang terkuat untuk memecahkan masalah yang ada.
1. Pendapat pertama mengatakan :
Keduanya wajib mengqodho tanpa harus membayar fidyah. Dan hal ini berlaku secara mutlaq apakah keduanya berbuka karena khawatir terhadap diri mereka sendiri ataukah karena khawatir terhadap anak-anak mereka ataukah karena kedua-duanya. Pendapat ini adalah pendapat madzhab Hanafi.
Pendapat ini sangatlah kuat mengingat kekuatan dalil yang ada, oleh karenanya pendapat inilah yang dipilih oleh mayoritas para ulama di zaman kita, seperti Syaikh Utsaimin (lihat Asy-Syarhul Mumti' 6/220), Syaikh Bin Baaz (lihat majmu' al-fatawa 15/225) , , dan Al-Lajnah Ad-Daimah (lihat fatwa Al-Lajnah Ad-Daimah 10/226).
 Fatwa Syaikh al-Utsaimin
Syaikh Ibnu 'Utsaimin rahimahullah dalam Fatawa al-Shiyam, hal. 161, beliau ditanya: Jika wanita hamil atau menyusui tidak berpuasa tanpa ada udzur, padahal ia kuat dan mampu dan tidak ada pengaruh buruk saat berpuasa, apa hukumnya? Beliau menjawab:
لا يحل للحامل أو المرضع أن تفطرا في نهار رمضان إلا للعذر، فإذا أفطرتا للعذر وجب عليهما قضاء الصوم ، لقول الله تعالى في المريض : ( وَمَن كَانَ مَرِيضًا أَوْ عَلَىٰ سَفَرٍ فَعِدَّةٌ مِّنْ أَيَّامٍ أُخَرَ) . وهما بمعنى المريض وإذا كان عذرهما الخوف على الولد فعليهما مع القضاء عند بعض أهل العلم إطعام مسكين لكل يوم من البر (القمح) ، أو الرز، أو التمر، أو غيرها من قوت الاۤدميين ، وقال بعض العلماء: ليس عليهما سوى القضاء على كل حال ؛ لأنه ليس في إيجاب الإطعام دليل من الكتاب والسنة ، والأصل براءة الذمة حتى يقوم الدليل على شغلها ، وهذا مذهب أبي حنيفة رحمه الله ، وهو قوي

Artinya : "Wanita hamil atau menyusui tidak boleh berbuka pada siang Ramadhan kecuali karena ada udzur (alasan yang dibenarkan). Dan apabila keduanya berbuka karena ada udzur, wajib atas keduanya untuk mengqadha' shaum berdasarkan firman Allah ta'ala terhadap orang sakit:
وَمَنْ كَانَ مَرِيضًا أَوْ عَلَى سَفَرٍ فَعِدَّةٌ مِنْ أَيَّامٍ أُخَرَ
Artinya : "Dan barang siapa sakit atau dalam perjalanan (lalu ia berbuka), maka (wajiblah baginya berpuasa), sebanyak hari yang ditinggalkannya itu, pada hari-hari yang lain." (QS. Al-Baqarah: 185)
Keduanya masuk dalam kategori maridh (orang sakit). Apabila alasan keduanya karena khawatir akan anaknya maka disamping qadha' –menurut sebagian ulama- keduanya wajib memberi makan seorang miskin untuk setiap hari berupa gandum, atau nasi, kurma, atau makanan pokok lainnya. Sebagian ulama berkata: Tidak ada kewajiban bagi keduanya kecuali qadha' dalam kondisi apapun, karena tidak ada dalil dari Al-Kitab dan al-Sunnah yang mewajibkanya. Sedangkan hukum asal adalah bara'ah dzimmah (terlepas dari tanggungan) sehingga tegak dalil yang menyibukkanya. Ini merupakan madhab Abu Hanifah rahimahullah, dan merupakan pendapat yang kuat."
Dalam fatwa beliau yang lain, Fatawa Shiyam hal. 162, beliau ditanya: "Tentang wanita hamil, apabila ia khawatir atas dirinya atau khawatir atas anaknya lalu berbuka (tidak berpuasa), apa hukumnya?"
Beliau menjawab:
جوابنا على هذا أن نقول : الحامل لا تخلو من حالين : إحداهما : أن تكون نشيطة قوية لا يلحقها مشقة ولا تأثير على جنينها ، فهذه المرأة يجب عليها أن تصوم ؛ لأنها لا عذر لها في ترك الصيام

والحال الثانية : أن تكون الحامل غير متحملة للصيام : إما لثقل الحمل عليها ، أو لضعفها في جسمها ، أو لغير ذلك ، وفي هذه الحال تفطر ، لاسيما إذا كان الضرر على جنينها ، فإنه قد يجب الفطر عليها حينئذ . وإذا أفطرت فإنها كغيرها ممن يفطر لعذر يجب عليها قضاء الصوم متى زال ذلك العذر عنها ، فإذا وضعت وجب عليها قضاء الصوم بعد أن تطهر من النفاس ، ولكن أحياناً يزول عذر الحمل ويلحقه عذر آخر وهو عذر الإرضاع ، وأن المرضع قد تحتاج إلى الأكل والشرب لاسيما في أيام الصيف الطويلة النهار ، الشديدة الحر، فإنها قد تحتاج إلى أن تفطر لتتمكن من تغذية ولدها بلبنها، وفي هذه الحال نقول لها أيضاً: أفطري فإذا زال عنك العذر فإنك تقضين ما فاتك من الصوم

Artinya : " Wanita hamil tidak lepas dari dua kondisi: Pertama, ia sehat dan kuat yang tidak merasa berat dan tidak berpengaruh buruk pada janinnya. Maka wanita ini wajib berpuasa karena ia tidak memiliki udzur untuk meninggalkan puasa. Kondisi kedua, wanita hamil tidak mampu menjalankan puasa, baik karena beratnya kehamilannya, lemahnya pada fisiknya, atau sebab lainnya. Dalam kondisi ini ia berbuka, terlebih lagi apabila bahayanya mengancam janinnya, maka dalam kondisi seperti ini ia wajib berbuka (tidak puasa). Dan apabila berbuka, ia seperti yang lainnya dari orang yang berbuka karena udzur, yakni wajib atasnya mengqadha' puasa saat udzur itu telah hilang dari dirinya. Jika ia telah melahirkan, wajib atasnya mengqadha puasa setelah suci dari nifas. Tetapi, biasanya, hilangnya udzur hamil diikuti udzur lain, yaitu menyusui. Wanita menyusui membutuhkan makan dan minum terlebih saat musim panas yang siangnya lebih panjang, panasnya begitu menyengat, ia butuh untuk berbuka untuk memenuhi makanan bagi anaknya melalui air susunya. Dalam kondisi seperti ini kami katakan: Berbukalah, dan apabila telah hilang udzur darimu, bayarlah puasa yang telah engkau tinggalkan.
 Fatwa Syaikh Ibnu Bazz
Dalam Majmu' al-Fatawa (15/225) beliau mengatakan:

أما الحامل والمرضع فقد ثبت عن النبي صلى الله عليه وسلم من حديث أنس بن مالك الكعبي عن أحمد وأهل السنن بإسناد صحيح أنه رخص لهما في الإفطار وجعلهما كالمسافر . فعلم بذلك أنهما تفطران وتقضيان كالمسافر ، وذكر أهل العلم أنه ليس لهما الإفطار إلا إذا شق عليهما الصوم كالمريض ، أو خافتا على ولديهما والله أعلم

Artinya :"Adapun wanita hamil dan menyusui telah ada ketetapan dari Nabi Shallallahu 'Alaihi Wasallam, dari hadits Anas bin Malik al-Ka'bi, dari Ahmad dan Ahlus Sunan dengan isnad shahih, bahwa beliau memberi rukhsah (keringanan) bagi keduanya untuk berbuka dan menjadikan keduanya seperti musafir. Maksudnya keduanya berbuka dan mengqadha' sebagaimana musafir. Para ulama menyebutkan, keduanya tidak boleh berbuka kecuali apabila terlalu berat kalau tetap berpuasa seperti orang sakit; atau jika keduanya khawatir atas anaknya, wallahu a'lam."
 Fatwa Lajnah Daimah
Terdapat dalam Fatawa al-Lajnah al-Daimah (10/226):

أما الحامل فيجب عليها الصوم حال حملها إلا إذا كانت تخشى من الصوم على نفسها أو جنينها فيرخص لها في الفطر وتقضي بعد أن تضع حملها وتطهر من النفاس

Artinya :"Adapun wanita hamil, wajib atasnya berpuasa di waktu hamil. Kecuali apabila khawatir (takut) atas kesehatan dirinya atau janinnya kalau tetap berpuasa. Maka diberikan rukhshah baginya berbuka dan mengganti (qadha') setelah melahirkan dan suci dari nifas."
Bahkan Ibnu Qudamah berkata, "Wanita hamil dan wanita menyusui jika khawatir terhadap diri mereka sendiri (bukan kawatir terhadap anak mereka-pent) maka boleh bagi mereka berdua untuk berbuka dan wajib bagi mereka berdua untuk qodho saja, dan kami tidak mengetahui adanya khilaf diantara para ahli ilmu dalam hal ini" (Al-Mughni 4/393-394). Meskipun penafian khilaf yang disampaikan oleh Ibnu Qudamah berkaitan dengan kondisi khusus -yaitu jika keduanya berbuka karena kawatir terhadap diri mereka berdua sendiri-, akan tetapi ini jelas bertentangan dengan pendapat yang menyatakan bahwa keduanya hanya cukup membayar fidyah secara mutlaq tanpa harus mengqodho baik khawatiran karena diri mereka sendiri atau karena anak-anak mereka atau karena kedua-duanya. Dalil yang dikemukakan oleh para ulama yang memilih pendapat yang pertama ini adalah
Hadits yang diriwayatkan oleh Anas bin Malik :
إِنَّ اللَّهَ وَضَعَ عَنِ الْمُسَافِرِ شَطْرَ الصَّلاَةِ ، وَعَنِ الْمُسَافِرِ وَالْحَامِلِ وَالْمُرْضِعِ الصَّوْمَ أَوِ الصِّيَامَ
Artinya: Sesungguhnya Allah meringankan bagi seorang musafir setengah sholat dan meringankan puasa bagi musafir, wanita hamil.
(Hadits dengan lafal ini diriwayatkan oleh Imam Ahmad dalam Musnadnya 31/392 no 19047, Ibnu Majah dalam sunannya 1/533 no 1667, dan Al-Baihaqi dalam As-Sunan Al-Kubro 4/231 ).
Sisi pendalilan di sini, bahwasanya Allah menggandengkan hukum wanita hamil dan wanita menyusui dengan musafir dalam hal sama-sama diberi keringanan untuk berbuka (tidak berpuasa), hal ini menunjukan bahwa hukum antara wanita menyusui dan wanita hamil juga sama dengan hukum musafir. Jika musafir wajib mengqodho puasa yang ditinggalkannya dan tidak membayar fidyah maka demikian juga dengan wanita hamil dan wanita menyusui.
Dalil qiyas, dan ini merupakan dalil terkuat, karena kondisi wanita hamil dan wanita menyusui adalah kondisi seseorang yang mendapatkan suatu udzur yang kelak akan hilang udzur tersebut. Hal ini sebagaimana kondisi seorang musafir yang memiliki udzur safar yang tentunya memberatkan, dan suatu saat dia akan berhenti dari safarnya sehingga hilang udzurnya. Sebagaimana juga seorang yang sakit, ia memiliki udzur sakit dan suatu saat dia akan sembuh sehingga udzurnya hilang. Maka demikian juga dengan wanita hamil dan menyusui, suatu saat udzur mereka akan hilang, oleh karenanya mereka lebih pantas untuk diqiyaskan kepada orang musafir dan orang sakit. Berkata As-Sirokhsi, "Karena wanita yang hamil atau wanita yang menyusui mendapatkan "haroj" (kepayahan/kesulitan) tatkala puasa, dan kesulitan merupakan udzur untuk berbuka sebagaimana orang sakit dan musafir, dan wajib bagi wanita hamil atau menyusui qodho' tanpa bayar fidyah."

2. Pendapat kedua mengatakan :
Keduanya hanya wajib membayar fidyah secara mutlaq tanpa harus mengqodho. Ini adalah pendapat Ibnu Umar, Ibnu Abbas. Ibnul Mundzir berkata, Para ulama dalam masalah ini ada empat madzhab yaitu :
a) Ibnu Umar, Ibnu Abaas, dan Sa'iid bin Jubair berkata, "Keduanya (wanita hamil dan wanita menyusui) berbuka dan memberi makan (fidyah), dan tidak wajib qodho atas keduanya.
b) 'Atoo bi Abi Robaah, Al-Hasan, Ad-Dhohaak, An-Nakho'i, Az-Zuhri, Robi'ah, Al-Auzaa'i, Abu Hanifah, Ats-Tsauri, Abu 'Ubaid, Abu Tsaur, dan Ashaab Ar-Ro'yi berpendapat mereka berdua berbuka dan mengqoho tanpa bayar fidyah. Hukum keduanya seperti hukum orang sakit.
c) As-Syafi'i dan Ahmad berkata : Keduanya berbuka dan mengqodho serta membayar fidyah. Pendapat ini juga diriwayatkan dari Mujahid.
d) Malik berkata : wanita hamil berbuka dan mengqodho tanpa fidyah dan wanita menyusui berbuka dan mengqoho serta membayar fidyah" (sebagaimana dinukil oleh An-Nawawi dalam Majmu' Sarhul Muhadzdzab 6/275)

Dalam hal ini Ibnu Abbas menganggap bahwa wanita hamil dan wanita menyusui sama hukumnya seperti orang manula yang berat melakukan puasa, dimana mereka hanya diwajibkan untuk membayar fidyah tanpa harus mengqodho. Beliau pernah melihat wanita yang hamil atau menyusui maka beliau berkata:

إذا خَافَتِ الحاملُ على نفسها والمرضِعُ على ولدها في رمضان : يُفطران ويُطعمان مكانَ كل يومٍ مسكيناً، ولا يقضيان صوماً

Artinya : "Jika seorang wanita hamil mengkawatirkan dirinya dan wanita menyusui mengkawatirkan anaknya di bulan Ramadhan (jika mereka berdua berpuasa) maka mereka berdua berbuka dan membayar fidyah untuk setiap hari dengan memberi makan kepada seorang miskin, dan keduanya tidak mengqodho." (Diriwayatkan oleh At-Thobari no 2758. Syaikh Al-Albani berkata, "Isnadnya shahih sesuai dengan persyaratan Imam Muslim lihat al-Irwaa 4/19)

انت بمنزلة الذي لا يطيق عليك أن تطعمى مكا ن كل يوم مسكينا ولا قضا ء عليك

Artinya : "Kedudukanmu seperti orang yang tidak mampu untuk berpuasa, maka hendaknya engkau memberi makan seorang miskin untuk ganti setiap hari berbuka, dan tidak ada qodho bagimu." (Diriwayatkan oleh Al-Bazzaar dalam musnadnya 11/227 no 4996 dan Ad-Daruqthni dalam sunannya 3/196 no 2382 dan Ad-Daruquthni berkata, "Ini adalah isnad yang shahih"

Ibnu Umar juga berpendapat seperti pendapat Ibnu Abbas.

أ ن ا مر أ ة سأ لته و هى حبلى فقا ل أفطري وأظعمى عن كل يوم مسكينا ولا تقضي

Artinya : Ada seorang wanita hamil bertanya kepada Ibnu Umar, maka Ibnu Umar berkata, "Berbukalah dan berilah makan kepada seorang miskin untuk mengganti setiap harinya, dan janganlah mengqodhlo" (HR Ad-Daruquthni dalam sunannya 2/196 no 2388. Abdurrozzaq dalam mushonnafnya 4/217 no 7558, 7559, dan 7561 juga meriwayatkan atsar dari Ibnu Umar dengan makna yang sama dengan riwayat diatas).
Dan tidak diketahui adanya sahabat yang lain yang menyelisihi Ibnu Abbas. Bahkan pendapat inilah yang dipilih oleh Ibnu Umar. Dan perkataan seorang sahabat adalah sebuah hujjah selama tidak diketahui ada sahabat lain yang menyelisihi dan tidak menyelisihi nash. Ibnu Qudamah berkata, "Tidak ada dari para sahabat yang menyelisihi mereka berdua (Ibnu Abbas dan Ibnu Umar)" (Al-Mughni 4/394, meskipun Ibnu Qudamah membawakan atsar Ibnu Abbas dan Ibnu Umar pada jika wanita hamil dan menyusui berbuka karena kawatir kepada anak mereka).
Dan perkataan seorang sahabat merupakan hujjah selama tidak ada sabahat lain yang menyelishi, hal ini disepakati oleh para empat imam madzhab (adapun tahqiq dalam permasalahan ini para pemabaca bisa merujuk kepada sebuah bahasan yang ditulis oleh DR Tarhiib Ad-Dausari dengan judul Hujjiyyatu qoulus Shohaabiy 'inda As-Salaf, dan sebelumnya silahkan membaca penjelasan Ibnul Qoyyim dalam kitabnya I'laamu' Muwaqqi'iin 5/548 dst). Syaikh Al-'Utsaimin berkata, "Dan perkataan (pendapat) seorang sahabat adalah hujjah selama tidak menyelisihi nash" (As-Syarhul Mumti' 6/446). Kita tidak mengatakan bahwa pendapat Ibnu Abbas dan Ibnu Umar dihukumi marfu' kepada Nabi, karena kalau dihukumi marfu' maka tentu jelas kekuatan hukumnya sebagaimana hadits Nabi. Akan tetapi kita katakan bahwa pendapat mereka berdua merupakan ijtihad, dan ijtihad itulah yang dikenal oleh para ulama ushul dengan istilah qoulus shohaabiy, yang hal itu merupakan hujjah jika tidak ada sahabat lain yang menyelisihi.

C. Analisis
1. Dari Segi hadist
Pada dasarnya
الأصل في العبادة التحريم الامادل الدليل علي خلافه )جوازه(
Segala sesuatu di dalam ibadah itu pada asalnya diharamkan untuk dikerjakan kecuali ada dalil yang menunjukan bolehnya untuk dilakukan.
Dari penjelasan diatas maka jelas bahwa dalil pendapat yang pertama yang paling kuat adalah dalil qiyas, yaitu mengqiyaskan wanita hamil dan menyusui dengan orang sakit dan musaafir, dengan 'illah yang sama yaitu mereka semua sama-sama memiliki udzur yang bisa hilang dikemudian hari.
Adapun dalil dari hadits Anas yang dijadikan hujjah oleh pendapat pertama, sisi pendalilannya adalah dikenal oleh para ahli usul dengan istilah "Dalaalatul iqtiroon", dan sisi pendalilan seperti ini adalah pendalilan yang lemah sebagaimana dijelaskan oleh para ulama ahli ushul.
Jika ada seseroang berkata, "Allah telah menggugurkan kewajiban puasa bagi seorang yang sakit dan orang yang tua yang tidak mampu berpuasa", maka tentu ini adalah perkataan yang benar, namun tidak melazimkan bahwa keduanya (orang sakit dan orang tua) sama dalam hal membayar puasa mereka yang batal. Karena orang yang tua dengan membayar fidyah sedangkan orang yang sakit dengan mengqodho. Oleh karenanya hadits Anas di atas juga dijadikan dalil oleh para pemihak pendapat yang kedua, karena telah datang satu riwayat dari hadits Anas tersebut dengan lafal :
إِنَّ اللَّهَ وَضَعَ عَنِ الْمُسَافِرِ شَطْرَ الصَّلاَةِ ، وَعَنِ الْمُسَافِرِ وَالْحَامِلِ وَالْمُرْضِعِ الصَّوْمَ أَوِ الصِّيَامَ

Artinya: Sesungguhnya Allah meringankan bagi seorang musafir setengah sholat dan meringankan puasa bagi musafir, wanita hamil. (Hadits dengan lafal ini diriwayatkan oleh Imam Ahmad dalam Musnadnya 31/392 no 19047, Ibnu Majah dalam sunannya 1/533 no 1667, dan Al-Baihaqi dalam As-Sunan Al-Kubro 4/231 )
Kalau ada yang berkata, "Bukankah Allah menggugurkan setengah sholat (2 rakaat) bagi orang musafir dan Allah tidak memerintahkan untuk mengqodho'nya?, maka demikian juga dengan pengguguran puasa bagi wanita hamil dan menyusui tidak perlu diqodho sebagaimana setengah sholat yang tidak perlu diqodho oleh musafir jika telah selesai safarnya". Maka kita katakan ini juga merupakan pendalilan dengan dalaalaatul iqtiroon, dan pendalilan ini lemah.
Maka dalam hal ini penulis berpendapat bahwa :
1. Jika orang yang hamil, menyusui dan melahirkan tersebut masih mampu untuk berpuasa, maka ia diperbolehkan untuk berpuasa
2. Jika orang yang hamil, menyusui, dan melahirkan tersebut terasa berat untuk berpuasa, maka diperbolehkannya bagi dia tidak berpuasa, namun harus mengganti pada waktu yang lain
3. Jika orang yang hamil, melahirkan, dan menyusui tersebut tidak mampu berpuasa, dan juga tidak mampu menggantinya di lain waktu, maka diwajibkan baginya untuk membayar fidyah saaja.
Dalam hal ini penulis sependapat dengan pendapat ulama yang kedua, yang menguatkan dalilnya dengan Hadis yang diriwayatkan oleh Ibn ‘Umar dan Ibn ’Abbas.
لحديث انس بن مالك الكعبي ان رسول الله صلعم. قال: ان الله عز وجل وضع عن المسافر الصوم وشطر الصلاة وعن الحبلى و المرضع الصوم (رواه الخمسة). وكان ابن عباس يقول لام ولدله حبلى: انت بمترلة الذى يطيقه، فعليك الفداء ولا قضاء عليك (رواه البزار و صححه الدارقطنى). واخرج ابوداود عن ابن عباس انه قال: اثبت للحبلى والمرضع ان يفطرا ويطعما كل يوم مسكينا.
Artinya : “Menurut Hadis Anas ibn Malik al-Ka’biyyi bahwa Rasulullah SAW. bersabda: Sungguh Tuhan Allah Yang Maha Besar dan Mulia telah membebaskan puasa dan separoh shalat bagi orang yang bepergian, serta membebaskan puasa dari orang hamil dan menyusui” (HR al-Khamsah). “Dan Ibn ‘Abbas berkata kepada jariyahnya yang hamil: Engkau termasuk orang yang keberatan berpuasa, maka engkau hanya wajib berfidyah dan tidak usah mengganti puasa” (HR. al-Bazzar ditashihkan oleh al-Daruquthni). “Dan diriwayatkan oleh Abu Dawud dari Ibn ‘Abbas, bahwa ia berkata: Ditetapkan bagi orang yang mengandung dan menyusui untuk berbuka (tidak berpuasa) dan sebagai gantinya memberi makan kepada orang miskin setiap harinya”.

2. Dari segi kesehatan
Dr.H.Ari Fahrial Syam SpPD-KGEH,MMB,FINASIM, dokter Spesialis Penyakit Dalam Konsultan Penyakit Lambung dan Pencernaan, FKUI-RSCM mengatakan wanita hamil sebenarnya aman untuk berpuasa saat kehamilan sudah memasuki trimester kedua atau sekitar bulan keempat sampai awal-awal bulan ketujuh atau kedelapan.
Sedangkan pada trimester pertama sangat rawan, karena menurut Dr Ari, pada masa trimester pertama, ibu hamil biasanya akan mengalami morning sickness berupa mual atau muntah. Saat itu terjadi perubahan selera makan dan berat badan yang tidak disadari. Dalam kondisi ini, ibu hamil biasanya akan kehilangan nafsu makan atau makan dengan porsi lebih sedikit dari biasanya. Hal ini akan berakibat buruk bagi ibu dan janin bila tetap memaksakan berpuasa.
“Sedangkan pada trimester ketiga, ditakutkan ibu hamil sewaktu-waktu mengalami persalinan. Kalau dia puasa, maka tenaganya kurang untuk melahirkan,” lanjut dokter sekaligus Ketua Bidang Advokasi PB PAPDI (Perhimpunan Dokter Spesialis Penyakit Dalam Indonesia), seperti dikutip dari detikHealth.
Oleh karena itu, ibu hamil yang berpuasa harus memperhatikan asupan gizinya. Asupan gizi dan kalori harus tetap sama dengan kondisi normal atau pada saat tidak berpuasa, yaitu gizi seimbang dengan komposisi 50 persen karbohidrat, 30 persen protein dan 10-20 persen lemak. Ibu hamil juga harus mempertimbangkan usia kandungannya saat menjalankan ibadah puasa.








PENUTUP
Kesimpulan :
 Jika orang yang hamil, menyusui dan melahirkan tersebut masih mampu untuk berpuasa, maka ia diperbolehkan untuk berpuasa
 Jika orang yang hamil, menyusui, dan melahirkan tersebut terasa berat untuk berpuasa, maka diperbolehkannya bagi dia tidak berpuasa, namun harus mengganti pada waktu yang lain
 Jika orang yang hamil, melahirkan, dan menyusui tersebut tidak mampu berpuasa, dan juga tidak mampu menggantinya di lain waktu, maka diwajibkan baginya untuk membayar fidyah saaja.
Dan dalil yang mengutkannya adalah Hadis yang diriwayatkan oleh Ibn ‘Umar dan Ibn ’Abbas.
لحديث انس بن مالك الكعبي ان رسول الله صلعم. قال: ان الله عز وجل وضع عن المسافر الصوم وشطر الصلاة وعن الحبلى و المرضع الصوم (رواه الخمسة). وكان ابن عباس يقول لام ولدله حبلى: انت بمترلة الذى يطيقه، فعليك الفداء ولا قضاء عليك (رواه البزار و صححه الدارقطنى). واخرج ابوداود عن ابن عباس انه قال: اثبت للحبلى والمرضع ان يفطرا ويطعما كل يوم مسكينا.
Artinya : “Menurut Hadis Anas ibn Malik al-Ka’biyyi bahwa Rasulullah SAW. bersabda: Sungguh Tuhan Allah Yang Maha Besar dan Mulia telah membebaskan puasa dan separoh shalat bagi orang yang bepergian, serta membebaskan puasa dari orang hamil dan menyusui” (HR al-Khamsah). “Dan Ibn ‘Abbas berkata kepada jariyahnya yang hamil: Engkau termasuk orang yang keberatan berpuasa, maka engkau hanya wajib berfidyah dan tidak usah mengganti puasa” (HR. al-Bazzar ditashihkan oleh al-Daruquthni). “Dan diriwayatkan oleh Abu Dawud dari Ibn ‘Abbas, bahwa ia berkata: Ditetapkan bagi orang yang mengandung dan menyusui untuk berbuka (tidak berpuasa) dan sebagai gantinya memberi makan kepada orang miskin setiap harinya”.

 Wanita hamil sebenarnya aman untuk berpuasa saat kehamilan sudah memasuki trimester kedua atau sekitar bulan keempat sampai awal-awal bulan ketujuh atau kedelapa. Ibu hamil yang berpuasa harus memperhatikan asupan gizinya. Asupan gizi dan kalori harus tetap sama dengan kondisi normal atau pada saat tidak berpuasa, yaitu gizi seimbang dengan komposisi 50 persen karbohidrat, 30 persen protein dan 10-20 persen lemak. Ibu hamil juga harus mempertimbangkan usia kandungannya saat menjalankan ibadah puasa. Sebaiknya wanita yang sedang melahirkan dan menyusui alangkah baiknya tidak usah berpuasa demi kesehatan bayinya.





















DAFTAR PUSTAKA
Sufyaan bin Sa’iid bin Masruuq Ats-Tsauriy; seorang yang tsiqah, haafidh, lagi faqih (97-161 H). Dipakai Al-Bukhaariy dan Muslim dalam Shahih-nya [At-Taqriib, hal. 394 no. 2458].
Musnad al-Imam Ahmad bin Hanbal, tahqiq Syu'aib Al-Arnauth, 'Adil Mursyid, dll, Isyroof : DR Abdulloh bin Abdul Muhsin At-Turki, Muassasah Ar-Risaalah, cetakan pertama (1421 H-2001 M)
http://www.google.co.id/search?q=hukum+puasa+bagi+wanita+hamil+melahirkan+dan+menyusui+dari+segi+kesehatan diakses 21-11-2011

Jumat, 06 Januari 2012

KAMUT...

WELCOME……..
Tidak pernah ada kata gagal bagi setiap muslim yang tawwakal
yang ada adalah keberhasilan yang diberikan Allah berbeda dengan yang kita inginkan
tidak semua yang menurut kita baik, baik juga menurut Allah

KATA-KATA MUTIARA untuk SAHABAT tercinta
“Mempunyai satu sahabat sejati lebih berharga dari seribu teman yang mementingkan diri sendiri”
“Dalam masa kejayaan, teman-teman mengenal kita. Dalam kesengsaraan, kita mengenal teman-teman kita. Ingatlah kapan terakhir kali anda berada dalam kesulitan. Siapa yang berada di samping anda??. Siapa yang mengasihi anda saat anda merasa tidak dicintai??”
“Semua orang pasti membutuhkan sahabat sejati, namun tidak semua orang berhasil mendapatkannya. Banyak pula orang yang telah menikmati indahnya persahabatan, namun ada juga yang begitu hancur karena dikhianati sahabatnya”
“Proses dari teman menjadi sahabat membutuhkan usaha pemeliharaan dari kesetiaan, tetapi bukan pada saat kita membutuhkan bantuan barulah kita memiliki motivasi mencari perhatian, pertolongan dan pernyataaan kasih dari orang lain, tetapi justru ia berinisiatif memberikan dan mewujudkan apa yang dibutuhkan oleh sahabatnya”
“Seorang sahabat tidak akan menyembunyikan kesalahan untuk menghindari perselisihan, justru karena kasihnya ia memberanikan diri menegur apa adanya”
“Sahabat tidak pernah membungkus pukulan dengan ciuman, tetapi menyatakan apa yang amat menyakitkan dengan tujuan sahabatnya mau berubah”
“Persahabatan diwarnai dengan berbagai pengalaman suka dan duka, dihibur-disakiti, diperhatikan-dikecewakan, didengar-diabaikan, dibantu-ditolak, namun semua ini tidak pernah sengaja dilakukan dengan tujuan kebencian”
“Persahabatan tidak terjalin secara otomatis tetapi membutuhkan proses yang panjang seperti besi menajamkan besi, demikianlah sahabat menajamkan sahabatnya”